Bank Indonesia Beberkan Manfaat Pembentukan Korporatisasi UMKM
Pembentukan korporatisasi ini dilakukan dengan membentuk badan usaha yang terintegrasi secara bisnis.
Bank Indonesia melakukan korporatisasi di sektor UMKM demi menolong dan meningkatkan kapasitas sektor ini di masa Pandemi Covid-19. Pembentukan korporatisasi ini dilakukan dengan membentuk badan usaha yang terintegrasi secara bisnis.
"Peningkatan kapasitas UMKM dilakukan dengan pembentukan badan usaha dengan integrasi bisnis," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng dalam acara UMKM Go Digital, From Local to Global Champion di Bali, Kamis (26/11).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
Sugeng menjelaskan beberapa manfaat dari korporatisasi UMKM, antara lain memberikan peningkatan akses pasar, khususnya ekspor produk ke luar negeri. Lalu kemudahan akses pembiayaan untuk meningkatkan jenis usaha. Dua hal tersebut akan mendorong pelaku usaha UMKM MELakukan peningkatan sumber daya.
"Dengan adanya langkah ini akan ada peningkatan sumber daya pelaku usaha UMKM," kata Sugeng.
Korporatisasi UMKM pun terbagi menjadi dua model yaitu korporatisasi horizontal dan korporatisasi vertikal. Korporatisasi horizontal yakni pembentukan satu badan usaha lembaga usaha yang di dalamnya terdapat berbagai jenis usaha.
Sedangkan korporatisasi vertikal merupakan pembentukan badan usaha atau lembaga yang terdiri dari berbagai jenis usaha. Namun jenis usaha tersebut saling berkaitan dan pada akhirnya menciptakan produk yang memiliki nilai tambah.
"Model vertikal terdiri berbagai jenis usaha yang saling berkaitan untuk menciptakan produk bernilai tambah," Sugeng menerangkan.
Target 2025
Bank Indonesia menargetkan pada tahun 2025 ada seribu korporatisasi UMKM. Sugeng menyebut, pihaknya telah melakukan upaya korporatisasi UMKM di sejumlah tempat. Antara lain di klaster cabe hortikultura di Malang, Jawa Timur dan klaster pertanian di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Saat ini Bank Indonesia tengah melakukan pembinaan kepada 960 UMKM. Dari jumlah tersebut ada 212 UMKM yang dinilai masuk kategori potensial. Sebanyak 265 UMKM masuk kategori sukses.
Upaya korporatisasi yang dilakukan Bank Indonesia dilakukan dengan mendorong UMKM yang paling bawah agar substansi usahanya meningkat dan menjadi UMKM yang potensial. Bila sudah di klaster tersebut, selanjutnya akan didorong menjadi UMKM yang familiar terhadap digitalisasi dan mendorong untuk melakukan ekspor produk.
Sugeng menyebut, dari UMKM binaan Bank Indonesia sudah ada 366 UMKM yang terhubung dengan digitalisasi. Sebanyak 118 UMKM berpotensi untuk melakukan ekspor produk. Meski capaiannya masih minim dibandingkan skala nasional, Sugeng optimis pendampingan ini akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
"Ini masih sedikit dibandingkan nasional, tapi kami yakin ini bisa kita kembangkan lagi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)