Bank Indonesia Ingin Pedagang Pasar Transaksi Gunakan QRIS Agar Tak Repot
Namun, semuanya kembali pada penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP)nya sendiri, tentunya harus didukung dengan infrastruktur seperti koneksi jaringan yang menyeluruh, tidak hanya di kota-kota besar saja.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia (BI), Luctor Tapiheru menyasar pengusaha ultra mikro seperti penjual di pasar untuk menggunakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
"Kemarin di pasar, orang yang jual sayur saya beli sayur Rp15.000 ya pake QRIS bisa. Nah itu yang kita sasar lebih banyak seperti itu. Misalnya pedagang keliling yang nerima uang untuk transaksi, gak perlu ada kembalian karena transaksinya kecil, ga bawa-bawa uang receh, tinggal pake QRIS kan uangnya ada di dompet digital," kata Luctor setelah Sosialisasi dan Update DANA QRIS, di M Bloc, Jakarta, Selasa (10/3).
-
Kenapa QRIS di luncurkan oleh Bank Indonesia? Alasan mengapa Bank Indonesia mengesahkan transaksi QRIS ini adalah karena aksesnya yang begitu cepat.
-
Mengapa QRIS dianggap sebagai solusi pembayaran digital yang sangat hemat? Tidak heran jika QRIS muncul sebagai solusi yang sangat hemat biaya untuk pembayaran digital serta mendukung kemajuan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.
-
Bagaimana cara menggunakan QRIS untuk melakukan transaksi? Cara menggunakan QRIS hanya perlu dengan scan barcode menggunakan kamera hp pada QR code yang sudah disediakan oleh merchant. BRImo akan langsung bekerja dan melakukan konfirmasi. Jika data sudah benar kamu hanya perlu memasukkan PIN untuk menyelesaikan transaksi.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa itu QRIS? Transaksi QRIS dinilai serupa dengan uang elektronik seperti e-toll.
Namun, semuanya kembali pada penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP)nya sendiri, tentunya harus didukung dengan infrastruktur seperti koneksi jaringan yang menyeluruh, tidak hanya di kota-kota besar saja.
Kendati begitu, pihaknya meminta kepada PJSP untuk tetap berkomitmen melaksanakan penerapan QRIS ini di seluruh Indonesia. Meski demikian, pihaknya tidak akan memaksa merchant untuk mengarahkan pada PJSP tertentu.
"Pilihannya ada pada merchant nya mau pake PJSP yang mana, kita tidak mengarah pada PJSP tertentu," ujarnya.
Luctor menambahkan bahwa untuk saat ini pihaknya masih terus mengembangkan QRIS secara masif melalui seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia.
Bantu Usaha Dapat Modal
Selain itu, menurutnya dengan penggunaan QRIS bisa membantu pelaku usaha Mikro yang membutuhkan modal. "Untuk inklusi keuangan juga, misalkan untuk yang mikro gak tersentuh Bank ketika butuh tambahan modal, karena problem mereka tidak punya catatan transaksi, ketika masuk ke sini kan ada recordnya, dan ini bisa dilihat oleh Bank nya atau lembaga keuangan yang ingin memberikan permodalan, jadi memberikan kemudahan juga," jelasnya.
Sementara itu, dia tidak menyebutkan berapa persen target transaksi pembayaran QRIS di tahun 2020, namun yang pasti dia menegaskan QRIS ini merupakan salah satu metode pembayaran saja, pilihan itu dikembalikan lagi kepada konsumen ingin menggunakan metode apa pun.
"Cuma industri berkembang, digitalisasi berkembang, milenial kita semakin banyak yang lebih praktis menggunakan seperti ini, tapi kita tidak punya target harus berapa persen, tapi itu pilihan," ujarnya.
Bagi konsumen yang menggunakan metode pembayaran dengan QRIS tidak perlu khawatir. Karena menurutnya di Bank Indonesia sendiri sudah ada aturan perlindungan konsumen, apabila saldo atau uang dalam dompet digital konsumen berkurang, maka bisa di protes ke PJSP-nya.
"Kalau tidak ketemu atau tidak sepakat, bisa dibawa ke Bank Indonesia, kita bisa fasilitasi, mediasi, bagaimana sebaiknya, nanti kita lihat historis nya seperti apa, Kita punya tim perlindungan konsumen yang jelas," tegasnya.
Dia pun juga mengingatkan kepada konsumen dan merchant yang melakukan transaksi menggunakan QRIS harus berhati-hati, pasalnya meskipun sudah menggunakan teknologi, kejahatan akan tetap ada, maka sangat penting untuk memperhatikan keamanan bertransaksi.
"Keamanan artinya bertransaksi ditempat yang benar, tidak memberikan pin atau segala alat-alat pengaman pada pihak lain, menggunakan pin itu harus dijaga oleh masing-masing, kan namanya dompet kita sendiri," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)