Bank Indonesia Prediksi Inflasi September 0,01 Persen
Bank Indonesia (BI) memperkirakan perkembangan harga pada September 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Perkiraan tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga September 2021.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan perkembangan harga pada September 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,01 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Perkiraan tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga September 2021.
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,85 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,65 persen (year-on-year/yoy)," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam pernyataannya, Jumat (17/9).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Erwin merinci, penyumbang utama inflasi September 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas daging ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm) dan minyak goreng sebesar 0,02 persen (mtm). Lalu, sawi hijau, bayam, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Penyumbang Deflasi
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain telur ayam ras sebesar -0,07 persen (mtm), bawang merah, cabai rawit dan cabai merah masing-masing sebesar -0,03 persen (mtm), serta bawang putih sebesar -0,01 persen (mtm).
Erwin menerangkan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"BI juga akan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
(mdk/bim)