Bank Indonesia Ungkap Penyebab Penguatan Rupiah
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyambut baik kinerja nominal mata uang Garuda yang terus menunjukan penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, trend positif di awal tahun ini tidak terlepas dari faktor eksternal dan juga dalam negeri.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyambut baik kinerja nominal mata uang Garuda yang terus menunjukan penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, trend positif di awal tahun ini tidak terlepas dari faktor eksternal dan juga dalam negeri.
"Kinerja rupiah baik ya, bagus ya. Gambaran positif membuat rupiahnya sendiri kalau kita lihat mengalami apresiasi year to date (ytd) 1.8 persen," kata Dody saat ditemui di Kompleks Masjid BI, Jakarta, Jumat (11/1).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Dody mengatakan, apabila melihat dari sisi eksternal gambaran global cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China mampu diantisipasi bahkan menghasilkan keputusan yang positif bagi pasar.
Di samping itu, keputusan Bank Sentral AS dalam menimbang kenaikan suku bunga juga cukup menenangkan pasar keuangan secara keseluruhan. "Kenaikan suku bunga AS kemungkinan masih akan terjadi. Akan tetapi secara frekuensi mungkin lebih kecil dari pada dugaan di awal tahun 2019.
Sementara itu, dari sisi domestik sendiri penguatan Rupiah didongkrak dari aliran modal masuk asing yang masih cukup besar. Berdasarkan catatan BI, aliran modal asing masuk sampai dengan minggu pertama mencapai Rp 6,8 triliun.
"Kalau kita lihat inflownya sendiri netto sampai dengan minggu pertama Rp 6,8 triliun ekuivalen, masuk melalui SBN, saham, obligasi, korporasi dan SBN syariah," katanya.
Dody berharap dukungan dari domestik ekonomi juya akan memberikan positif ke sentimen pasar. "Itu yang kita harapkan karena kalau kita lhat perekonomian domestik angka cadangan devisa yang terus membaik angka inflasi yang turun mudah-mudahan angka pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat nanti Februari akan keluar angkanya juga cukup baik. Indikator awal konsumsinya survei kenunjukkan masih cukup posotif pertumbuhan," bebernya.
Seperti diketahui, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (11/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.073 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.052 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah meneruskan pelemahannya usai pembukaan ke level Rp 14.084, namun kemudian menguat kembali hingga sentuh level Rp 14.045 per USD. Rupiah pun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.060 per USD.
Baca juga:
Rupiah Masih Perkasa di Level Rp 14.045 per USD
BI: Rupiah Masih Terlalu Murah, Masih Ada Peluang Menguat
BI: Masyarakat Sudah Terbiasa dengan Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Bertahan di Zona Hijau
BCA: Tak Masalah Nilai Rupiah Naik Turun, Asal Tidak Gila-gilaan
Rupiah Dibuka Menguat di level Rp 14.048 per USD