Bank Muamalat kurangi kredit korporasi
Porsi pembiayaan korporasi akan dikurangi jadi 40 persen.
Bank Muamalat akan mengurangi porsi pembiayaan ke sektor korporasi. Perseroan akan mengalihkan kredit ke sektor ritel. Targetnya, porsi ritel akan ditingkatkan menjadi 60 persen yang dikucurkan secara bertahap.
Direktur Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudah mengatakan untuk mendorong porsi ritel, perusahaan telah menambah satu fasilitas pembiayaan, yaitu pembiayaan mikro. Pembiayaan ini telah ditawarkan sejak akhir tahun lalu.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
-
Dimana bank pemerintah mendapatkan modalnya? Bank BUMN adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU tersendiri.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana bank meningkatkan keamanan akun nasabah? Akibatnya, banyak bank dan institusi beralih ke langkah keamanan yang lebih kuat seperti autentikasi multifaktor dan verifikasi biometrik untuk meningkatkan keamanan akun dan melindungi informasi sensitif.
-
Bagaimana cara Bank Jatim mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat? Dia menambahkan, upaya dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada masyarakat, bankjatim telah memiliki platform digital yang bernama JConnect E-Loan yang dapat di download di playstore maupun app store.
Saat ini, porsi ritel perseroan masih 54 persen dan korporasi sebesar 47 persen. Porsi pembiayaan korporasi akan dikurangi jadi 40 persen. Dia mengatakan beralihnya fokus bisnis ini karena pembiayaan mikro merupakan pasar yang cukup besar di Indonesia dengan yield yang cukup tinggi.
Dengan hitungan bisnis, sektor mikro diharapkan dapat memberi sumbangan net interest margin (NIM) sampai 27 persen. Sedangkan, NIM pembiayaan komersial hanya 11-12 persen. "Pembiayaan yang disalurkan baru sekadar ke usaha kecil dan menengah (UKM)," ungkapnya.
Dia mengakui pihaknya masih kekurangan jaringan layanan sehingga pemberian kredit sehingga belum mendukung kegiatan bisnis UMK. "Beberapa pelaku usaha juga masih tradisional sehingga tidak cukup hanya memberikan pembiayaan. Kami juga memberikan pendampingan dan pembinaan,"katanya.
Bank Muamalat mengklaim telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1 triliun setiap bulannya. Hingga April 2014 pembiayaan mencapai Rp 43 triliun dari posisi akhir tahun sebesar Rp 41 triliun. Akhir 2014, perseroan menargetkan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 48 triliun.
Total aset Bank Muamalat mencapai Rp 54,79 triliun. Nilai ini tumbuh 17,9 persen bila dibandingkan dengan kuartal pertama 2013. Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp 40,25 triliun atau tumbuh 16,39 persen. Laba sebelum pajak tercatat Rp 194,65 miliar.
(mdk/arr)