Bantuan Tahap I Alat Uji Covid-19 Hingga APD dari Investor China Tiba di Indonesia
Sebanyak 40 ton bantuan alat kesehatan tiba pukul 01.40 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Bantuan tersebut dikirim dari Bandara Pudong, Shanghai China menggunakan pesawat jenis Boeing 777. Alat medis yang dikirim berupa test kit Covid-19, swab kit, masker N95, dan masker bedah. Tak hanya itu, ada juga alat pelindung diri.
Sebanyak 40 ton bantuan alat kesehatan tiba pukul 01.40 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Bantuan tersebut dikirim dari Bandara Pudong, Shanghai China menggunakan pesawat jenis Boeing 777.
Alat medis yang dikirim berupa test kit Covid-19, swab kit, masker N95, dan masker bedah. Tak hanya itu, ada juga alat pelindung diri (APD) seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
"Bantuan ini berasal dari investor Tiongkok yang berfokus pada hilirisasi minerba," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Agung Kuswandono, di Terminal Kargo 530 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jumat (27/3).
Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, rumah sakit, dan jaringan beberapa Fakultas Kedokteran. Agung mengatakan bantuan yang sama juga akan kembali diterima Indonesia dalam minggu ini.
"Selanjutnya minggu ini akan datang lagi yang tahap 2, kami bergerak cepat," ujar Agung.
Bantuan tersebut didatangkan atas kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, BNPB, Bea Cukai, Garuda Indonesia, dan Angkasa Pura II.
China Salurkan Bantuan ke Dunia
Sebelumnya Juru Bicara (Jubir) Kemenko Marves Jodi Mahardi menyampaikan, beberapa investor asal China memberikan sumbangan untuk membantu proses penanganan wabah Covid-19. Donatur tersebut sebagian besar adalah investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan sekitarnya.
Investor itu mengirimkan bantuan untuk membantu penanganan pandemi secara nasional, khususnya daerah tempat mereka berinvestasi.
"Saat ini barang yang dibutuhkan tenaga medis sangat langka, maka dari itu kami mengapresiasi para donatur yang sudah bergegas dalam mencari barang-barang yang dibutuhkan," kata Jodi dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
Sekretaris Utama BNPB, perwakilan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Harmensyah menyampaikan bahwa mereka mengapresiasi bantuan ini. "Kami berjanji untuk langsung didistribusikan, ungkapnya.
Selain memberikan bantuan alat kesehatan, ada pula pemberian bantuan alat lab untuk memeriksa Covid-19 kepada 6 Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine. Alat lab ini akan mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi Covid-19. Ke depan, diharapkan pada bulan April minggu kedua semua Fakultas Kedokteran tersebut akan memiliki kemampuan untuk melakukan tes masing masing sebanyak 1.000 sampel per harinya.
Proses pengiriman bantuan Covid-19 ke Indonesia didukung oleh Kemlu RI, KBRI Beijing dan KJRI Shanghai, serta Atase Pertahanan KBRI Beijing. Terdapat pula Kementerian/Lembaga dari Tiongkok yang membantu, yakni Ministry of Foreign Affairs, Ministry of Commerce (MOFCOM), the Civil Aviation Administration of China (CACC), General Administration of Customs China (GACC).
Bantuan yang diterima tersebut nantinya akan dikerahkan untuk membantu kerja dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.
Seperti diketahui, saat ini China mulai aktif mengalihkan sumber daya yang dimiliki dengan mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara lain yang sedang kewalahan menghadapi wabah Covid-19. Negara-negara tersebut antara lain adalah Jepang, Spanyol, Italia, hingga Irak. Indonesia termasuk salah satu negara yang mendapatkan bantuan dari China, karena seperti diketahui saat ini Indonesia sedang mengalami situasi darurat akibat wabah Covid-19.
(mdk/bim)