Banyak Jalan Tol Baru, Pertamina Minta Tambah Kuota Solar Subsidi di 2020
Nicke Widyawati mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 pemerintah dengan DPR telah sepakat menetapkan kuota solar subsidi sebesar 15,3 juta KL, namun berdasarkan perkiraan perusahaan konsumsi Solar subsidi 2020 mencapai 17 juta KL.
PT Pertamina (Persero) mengajukan tambahan kuota Solar subsidi yang akan disalurkan pada 2020 menjadi 17 juta Kilo Liter (KL) ke DPR. Tambahan kuota mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi akibat bertambahnya pengoperasian jalan tol.
Diretur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 pemerintah dengan DPR telah sepakat menetapkan kuota solar subsidi sebesar 15,3 juta KL, namun berdasarkan perkiraan perusahaan konsumsi solar subsidi 2020 mencapai 17 juta KL.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga menjalankan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Siapa yang akan menentukan kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
"kita perkirakan nanti tahun depan prognosanya mencapai 17 juta KL," kata Nicke saat rapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11).
Atas perkiraan tersebut, Nicke pun meminta Komisi VII DPR untuk mempertimbangkan tambahan alokasi kuota solar subsidi pada 2020.
"Dan ini barangkali kami akan meminta DPR sebagai bahan masukan untuk target tahun depan mengingat di APBN masih 15,3 juta KL," ujarnya.
Konsumsi Solar Meningkat
Menurut Nicke, pertumbuhan konsumsi Solar mengalami peningkatan seiring dengan menggeliatnya kegiatan yang membutuhkan solar subsidi, serta bertambahnya pengoperasian jalan tol di Trans Jawa dan Sumatera. Kondisi ini juga membuat alokasi Solar subsidi yang ditetapkan tahun ini tidak cukup, sehingga membutuhkan tambahan kuota.
"Demikian juga dengan dibukanya jalur tol baik di Jawa maupun di Sumatera ini yang kemudian juga membuat demand meningkat. Kemudian dengan tren demand seperti itu maka kuota 2019 akan habis di akhir November," tandasnya.
(mdk/idr)