Barata Indonesia Bangun Pabrik Roda Kereta Api Senilai Rp500 Miliar di Gresik
Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno mengakui bahwa selama ini Indonesia masih belum bisa memproduksi sendiri roda kereta. Pasokan roda kereta masih impor 100 persen.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri manufaktur, PT Barata Indonesia (Persero) berencana membangun pabrik untuk memproduksi roda kereta api tahun ini.
Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno mengakui bahwa selama ini Indonesia masih belum bisa memproduksi sendiri roda kereta. Pasokan roda kereta masih impor 100 persen.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kenapa jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Siapa yang membongkar jalur kereta api Jogja-Bantul? Pada tahun 1943, pekerja Romusha Jepang membongkar jalur kereta api untuk segmen Palbapang-Sewugalur untuk pembangunan jalur kereta api di tempat lain dan mengubah jalur Yogyakarta-Palbapang dari lebar sepur 1.435 mm menjadi 1.067 mm.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Dari kereta api, kita yang belum bisa buat adalah roda. kita masih impor. Oleh karena itu mulai tahun ini InsyaAllah kita mulai (bangun pabrik roda kereta)," papar Harry dalam acara "Ngopi BUMN" Jumat (21/2),
Pembangunan pabrik roda diprediksi akan memakan biaya sekitar Rp500 miliar.
"Investasi Rp500 miliar untuk membuat pabrik roda karena ini pemakaiannya cukup besar di Indonesia. Ini nggak gampang bikin roda itu." jelasnya.
Rencananya, Pabrik tersebut akan berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Pembuatan pabrik ini dalam rangka memenuhi kebutuhan roda kereta di Indonesia yang semakin meningkat. Kebutuhan roda kereta termasuk untuk KAI, KRL, LRT, dan MRT berkisar 20 ribu pcs.
Untuk diketahui, saat ini telah dilakukan pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai Menristekdikti. Dengan melibatkan kalangan ilmuwan di akademisi ITS dan lembaga lainnya, pada 7 Februari lalu di ITS Surabaya.
Rencana dari 2019
Barata Indonesia (Persero) berniat untuk meningkatkan kapasitas manufaktur perusahaan dengan memproduksi Roda Kereta Api Nasional. Mengenai hal itu, Kemenristekdikti, Kementerian BUMN, ITS maupun BPPT, telah melihat fasilitas serta kapabilitas workshop serta juga menengok pabrik machining centre baru yang tengah dibangun oleh Barata Indonesia.
Sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN agar Barata Indonesia mulai memproduksi Roda KA menggantikan produk impor saat ini, telah diinisiasi pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai oleh Menristekdikti, melibatkan kalangan ilmuwan di akademisi ITS dan lembaga lainnya, tanggal 7 Februari lalu di ITS Surabaya.
Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin, mengatakan Barata Indonesia sebagai BUMN yang diminta KBUMN untuk mulai mengembangkan roda kereta api nasional, sangat bersyukur atas kepedulian dari Kementerian Ristekdikti.
"Rencananya tahun 2019 Barata Indonesia menargetkan untuk memulai proses produksi tahap pertama, dilanjutkan dengan tahap kedua pada tahun 2020 seraya menunggu kesiapan modal kerja," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/2).
Barata Indonesia optimistis dapat mengemban amanah tersebut dengan baik. Terlebih Barata Indonesia selama ini juga telah dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi komponen kereta api, yakni Bogie, yang tidak hanya dikonsumsi oleh pasar lokal namun juga telah diekspor ke berbagai macam negara.
Adanya machining center yang tengah dibangun juga merupakan salah satu upaya dari perusahaan untuk meningkatkan performa proses Machining yang saat ini dituntut lebih cepat dan presisi. Termasuk salah satu fungsinya akan dimanfaatkan untuk proses Machining Roda Kereta Api.
Reporter: Pipit Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)