BBM naik Rp 2.000, pengusaha optimis penyelundupan akan hilang
"Subsidi ini menciptakan distorsi ekonomi. Yang ada hanya penyelundupan," kata Bambang.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga BBM subsidi. Kebijakan tersebut sudah lama ditunggu oleh para pengusaha. "Dari dulu kami sudah menganjurkan untuk dinaikan bahkan dihapuskan subsidinya. Ini suatu yg kita harapkan dan selalu tertunda," katanya di Jakarta, Selasa (17/11).
Sebagai pengusaha dia ingin kenaikan harga BBM subsidi karena selama ini anggaran subsidi tidak pernah ada manfaatnya dan sangat memberatkan perekonomian negara. Bahkan besarnya subsidi hanya dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil untung dari penyelundupan. "Subsidi ini menciptakan distorsi ekonomi. Yang ada hanya penyelundupan. Orang yang tidak perlu subsidi yang malah memanfaatkan. Ini sudah tepat," tegasnya.
Menurutnya, negara-negara yang lebih miskin dari Indonesia seperti Filipina, Vietnam dan Kamboja sudah menggunakan harga internasional yang jauh lebih tinggi. Dan terbukti, ekonomi di negara tersebut bisa berjalan dengan daya saing yang lebih baik. "Artinya kita sudah termanjakan dengan harga BBM yang rendah."
Selain itu, adanya subsidi selama masih ada disparitas antara harga BBM yang dijual di Indonesia dengan dengan harga internasional, maka aksi penyelundupan BBM masih akan terus berlangsung. "Kita realistis, lebih baik mendekati harga internasional supaya tidak ada lagi orang yang mau menyelundupkan," katanya.