BBM RON 88 perlahan dihapus, impor Pertamax pasti meningkat
Impor BBM RON 92 dihilangkan jika kilang dalam negeri sudah bisa memproduksi BBM berkadar tersebut.
Indonesia disebut-sebut menjadi satu-satunya negara yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan RON 88. Negara lain sudah jauh meninggalkan BBM jenis tersebut.
Tidak heran jika pasokan dan ketersediaannya di Asia Pasifik terbatas. Persoalan ini mengkhawatirkan bagi Indonesia lantaran tingkat ketergantungan terhadap impor BBM Ron 88 cukup besar. Jika dibiarkan berlanjut sama saja memelihara mafia bermain di impor BBM.
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Atas pertimbangan itu, anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono meminta impor RON 88 dihentikan dan produksi di dalam negeri dialihkan ke RON 92.
"Karena tidak ada produknya harganya tidak jelas, kalau RON 92 ada acuannya," ujarnya saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Institut Komunikasi Nasional (IKN), dan PT Sewatama di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (19/4).
Dengan beralih menggunakan RON 92 bukan berarti menyetop impor minyak. Bensin RON 92 tetap saja harus didatangkan dengan cara impor. Namun dia berkilah demi menekan dan menghilangkan RON 88.
Kebijakan ini tidak bisa berjalan sendiri, harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan kilang Pertamina memproduksi RON 92 di dalam negeri, dan juga untuk menambah kapasitas.
"Impor RON 92 akan meningkat di awal tapi impornya untuk produk yang harganya jelas di pasar, tidak ada peluang mark up. Kalau ke depan sudah bisa tingkatkan produksi kilang RON 92, impor dikurangi," jelas dia.
Disinggung soal kehadiran Petralite yang berkadar oktan RON 90, Agung menegaskan bahwa BBM jenis ini bukan tujuan utama penghapusan RON 88.
"Arahnya ke RON 92. Tapi kalau Pertamina bilang bertahap dari 88 lalu ke 90 lalu ke 92 ya itu silakan. Tapi yang paling penting kita mendorong bertahap itu bukan bertahap RON nya lho," jelas dia.
(mdk/noe)