Begini Kondisi Tol Cipularang dan Padaleunyi Pasca Gempa Bumi di Garut Berkekuatan M 6,5
Dampak gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) Mei 2024.
Dampak gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) Mei 2024.
- Geger, Penemuan Mayat Pria Bertato dengan Mulut Tersumpal dan Tanpa Alat Kelamin di Cilebut Bogor
- Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
- Kakorlantas Polri Sebut Terowongan Tol Cisumdawu Masih Layak Pakai Usai Gempa Sumedang
- Dampak Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Retak
Begini Kondisi Tol Cipularang dan Padaleunyi Pasca Gempa Bumi di Garut Berkekuatan M 6,5
Begini Kondisi Tol Cipularang dan Padaleunyi Pasca Gempa Bumi di Garut Berkekuatan M 6,5
Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi dipastikan dalam kondisi baik setelah gempa bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4) malam.
"Sejauh ini kondisi jalan tol khususnya Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi serta rest area baik, belum ada laporan terkait dampak gempa tadi malam,"
ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Panji Satriya di Jakarta, Minggu.
Panji juga menambahkan kondisi Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area di jalan tol juga dalam kondisi baik pasca-gempa bermagnitudo 6,5.
Sebagai informasi, gempa tektonik bermagnitudo 6,5 terjadi pada Sabtu (27/4) malam, pukul 23.29 WIB, dengan lokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 70 kilometer.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi bermagnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak berpotensi tsunami.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami.
Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, hingga Kota Bandung.
Gempa juga dirasakan hingga wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 23.55 WIB.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak ketika terjadi gempa bumi.