BEI Wadahi Paparan Publik 42 Emiten yang Bisa Disaksikan Live Lewat Aplikasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar paparan publik atau public expose dari 42 perusahaan tercatat. Kegiatan tersebut bisa disaksikan secara langsung melalui teknologi Webinar dalam acara Public Expose Live.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar paparan publik atau public expose dari 42 perusahaan tercatat. Kegiatan tersebut bisa disaksikan secara langsung melalui teknologi Webinar dalam acara Public Expose Live 2019.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan Public Expose Live 2019 yang diselenggarakan di Area Galeri BEI selama enam hari ini dibagi menjadi dua periode, yakni periode pertama pada 19-21 Agustus 2019 dan periode kedua pada 26-28 Agustus 2019.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Pasar Benhil mulai ramai dikunjungi? Pasar ini mulai ramai sejak pukul 15:00 WIB sore, hingga berakhir sekitar pukul 19:00 WIB.
-
Di mana Pasar Benhil berlokasi? Sesuai namanya, pasar ini bermula dari sebuah pintu air yang membantu sirkulasi air di Jakarta untuk menjaga ketersediaan air.
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
"Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diselenggarakan di berbagai daerah, kali ini dilakukan di Mainhall (Gedung BEI) secara live dengan menggunakan Webinar. Dengan demikian, investor retail di segara penjuru Tanah Air bisa melihat public expose itu melalui aplikasi," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (19/8).
Dia menyatakan, respons dari para investor terhadap acara ini sungguh luar biasa. Berdasarkan perhitungan BEI, dia menyebutkan, ada sekitar 700 investor dari berbagai daerah yang mendaftar secara online melalui aplikasi IDX event untuk dapat mengikuti rangkaian kegiatan ini.
Kegiatan ini momen yang sangat baik sekali bagi para emiten untuk menjelaskan laporan keuangan terbaru, serta menjelaskan rencana jangka menengah dan panjang. "Investor juga dapat mengetahui informasi dari para emiten dan cara tools mana saham yang baik untuk jangka menengah dan panjang," paparnya.
Adapun beberapa kriteria perusahaan terpilih dalam Public Expose Live 2019 adalah berurutan berdasarkan Indeks Kompas100 dan LQ45 yang belum melakukan paparan publik, perusahaan tercatat dengan kapitalisasi pasar tinggi namun tidak masuk dalam indeks, dan kriteria terakhir merupakan emiten yang baru mencatatkan saham perdananya di BEI.
Sebanyak 42 perusahaan tercatat tersebut dibagi menjadi dua periode untuk memberikan paparan publik dalam acara Public Expose Live 2019. Untuk periode pertama pada 19-21 Agustus 2019 terdapat 24 perusahaan tercatat yang akan memberi paparan publik, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, PT Medikaloka Hermina Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Selanjutnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, PT Waskita Beton Precast Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk.
Lalu, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Alam Sutera Realty Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.
Sementara untuk periode kedua pada 26-28 Agustus 2019 terdapat 18 Perusahaan Tercatat yang akan memberikan paparan publiknya, yakni PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT United Tractors Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Adaro Energy Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk.
Lalu, BEI juga mewadahi paparan publik PT Gudang Garam Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT AKR Corporindo Tbk, PT Vale Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Bank Permata Tbk, dan PT Elnusa Tbk.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BEI Luncurkan Dua Produk Indeks Baru 12 Agustus Mendatang
IHSG Terus Melemah, Ini Kata Bursa Efek Indonesia
BEI Janjikan Perusahaan Tercatat di Papan Akselerasi Bisa Naik Tingkat
BEI Target Papan Akselerasi Rilis Akhir 2019
Begini Strategi BEI Rayu Perusahaan UKM untuk IPO di Bursa Saham
BEI Sebut Pasar Saham Nasional Bakal Kehilangan 2 Broker Asing
Tahun Ini Siapkan Anak Usaha IPO, NorthCliff Indonesia Targetkan Dana Rp 1 Triliiun