Bekraf nilai industri perfilman nasional terkendala modal
"Saat ini untuk film dengan berbiaya rendah dibutuhkan modal sekitar Rp 3 miliar."
Badan Ekonomi Kreatif menilai pengembangan industri perfilman di Indonesia terbentur keterbatasan modal. maka itu, pemerintah akhirnya membuka pintu untuk investor asing berusaha di industri perfilman nasional.
"Saat ini untuk film dengan berbiaya rendah dibutuhkan modal sekitar Rp 3 miliar," kata Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif Endah Wahyu Sulistianti, Jakarta, kamis (21/7).
-
Apa peran strategis dari SKKNI Perfilman dalam meningkatkan kualitas industri perfilman Indonesia? SKKNI Perfilman memiliki peran strategis dalam merancang program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Ini dimaksudkan agar pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di industri film dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Siapa saja investor lokal yang ikut membangun IKN? ”Dalam fase ini juga dilaksanakan groundbreaking oleh investor lokal asal Kalimantan,“ ujar Agung dalam media briefing, Jumat 15 Desember 2023.
-
Apa yang menandakan kebangkitan industri film Indonesia di tahun 2000? Petualangan Sherina menjadi film yang menandakan bangkitnya industri film indonesia. Film ini diproduksi oleh Miles Film di tahun 2000. Bahkan, film ini bisa dibilang mendapatkan penonton dalam jumlah yang fantastis, yaitu 350 ribu orang!
-
Kenapa Nicke Widyawati dinilai menginspirasi dalam membangun Kemandirian Ekonomi Nasional? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit “Bring The Barrel Home” atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
Menurut Endah, masuknya investor asing bisa mengakselerasi pertumbuhan bioskop di daerah. Penambahan jumlah bioskop dinilainya bakal mendorong pengembangan industri perfilman.
"Bagaimana mereka dapat berkembang apabila bioskopnya tidak ada. Insya Allah industri film Indonesia pasti akan tumbuh."
Selain investasi asing, lanjut Endah, pemerintah juga masih perlu menggelontorkan insentif untuk industri perfilman.
"Indonesia satu-satunya negara yang nggak berikan insentif apapun ke pelaku sektor film baik lokal maupun asing," katanya.
"Sebenarnya sudah ada aturan insentif, tapi tinggal bagaimana tata caranya, tambahan penghasilan yang diberikan untuk meningkatkan gairah kerja."
(mdk/yud)