Beli Sukuk Tabungan Syariah, Investor Dinilai Bantu Biayai Negara
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, diterbitkannya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui penerbitan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan (ST) seri ST007 agar negara bisa bisa membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, diterbitkannya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui penerbitan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan (ST) seri ST007 agar negara bisa bisa membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dana tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk melanjutkan pembangunan dan menangani dampak pandemi Covid-19 yang diperkirakan terus berlanjut hingga 2021.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan kesemutan? Kesemutan adalah sensasi yang umumnya dirasakan sebagai perasaan kebas, mati rasa, atau seperti jarum-jarum yang menusuk di bagian tubuh tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan riba dalam konteks transaksi keuangan? Riba atau bunga dalam transaksi keuangan merupakan salah satu konsep yang dilarang dalam Islam karena dianggap tidak adil dan eksploitatif.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
"Dengan kata lain, salah satu feature dari sukuk tabungan yang mungkin tidak dimiliki oleh instrumen lain adalah investor ikut berpartisipasi langsung untuk membangun negeri," kata Luky, Rabu (4/11).
"Makanya kita selalu bilang, inilah bentuk sumbangan dari para investor. Jadi mereka berinvestasi, tapi mereka juga berpartisipasi ikut membangun negeri," seru dia.
Luky menceritakan, pemerintah selama masa pandemi ini telah mengeluarkan banyak uang negara untuk stimulus kegiatan ekonomi. Sementara di sisi penerimaan, pendapatannya justru mengecil lantaran pemerintah memberikan berbagai insentif, termasuk di sektor perpajakan kepada dunia usaha.
"Tentu saja ini akan berdampak kepada pengurangan kemampuan kita mengumpulkan penerimaan (negara), di sektor perpajakan khususnya. Di sisi belanja justru pemerintah harus hadir. Di sini membutuhkan juga anggaran yang tidak sedikit," tuturnya.
Gerakkan Ekonomi
Menurut dia, pemerintah saat ini memiliki tanggung jawab besar untuk bisa kembali menggerakkan ekonomi di masa sulit. Hal itu hanya bisa dilakukan lewat instrumen belanja pemerintah.
Hasilnya, sekarang hanya konsumsi pemerintah yang mengalami pertumbuhan positif. Sedangkan untuk konsumsi rumah tangga hingga sektor ekspor-impor semuanya mengalami pertumbuhan negatif.
Oleh karenanya, Luky berkesimpulan bahwa belanja pemerintah menjadi motor penggerak utama roda perekonomian nasional saat ini.
Dengan demikian, dengan peningkatan belanja sementara kita mengalami pukulan dari sisi penerimaan, terjadilah defisit. Untuk itulah ditutup dari pembiayaan atau financing. Salah satunya dengan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN), atau disebut obligasi negara," ujar dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)