BERANI BERUBAH: Transformasi Bus Pariwisata di Tengah Pandemi
Bahkan Glen mengaku, sebelum adanya pandemi, penumpang bisa mencapai 40 ribu orang. Namun saat pandemi ini muncul, dalam satu bulan hanya ada penumpang maksimal 15 ribu orang
Pandemi Covid-19 berimbas pada sektor pariwisata. Salah satunya usaha bus pariwisata Glen Adiprana Widodo, pemilik PO Putra Mulya Sejahtera. Selama masa pandemi, Glen mengalami kerugian karena berkurangnya penumpang 60 sampai 70 persen.
Bahkan Glen mengaku, sebelum adanya pandemi, penumpang bisa mencapai 40 ribu orang. Namun saat pandemi ini muncul, dalam satu bulan hanya ada penumpang maksimal 15 ribu orang.
-
Bagaimana Gunawan berusaha mempertahankan rumah tangganya? Saya pun mencoba bertahan dan terus jalin komunikasi selama ini
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Kenapa Rumah Baghi begitu penting bagi Suku Besemah? Bagi masyarakat Suku Besemah, rumah baghi ini sangatlah berarti. Hal ini dikarenakan rumah tersebut sudah digunakan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu oleh para nenek moyang Suku Besemah.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Apa ciri khas halaman rumah Belanda? Halaman yang Luas dan Asri Pekarangan rumah yang luas menjadi salah satu ciri khas model rumah ala zaman kolonial. Walaupun model halaman rumah seperti ini mengingatkan kamu pada film film horor, namun apabila kamu menyukai suasana vintage, kamu dapat memasukan ini ke dalam list model rumah masa depan.
Kini Glen menemukan inovasi baru untuk usahanya. Glen mengganti tampilan busnya menjadi lebih baik. Bangku-bangku di dalam bus diganti menjadi satu-satu di tiap baris. Tujuannya, agar ada jarak dan sekat antara pengemudi dan penumpang.
"Penumpang sudah memilih seat dari awal sehingga tidak mungkin tertukar dengan seat-seat yang lain, ataupun akan kelebihan penumpangnya daripada seatnya," kata Glen.
Tak hanya mengubah tampilan bangku, Glen juga menerapkan protokol kesehatan lain, seperti mengecek suhu tubuh penumpang, dan menyediakan hand sanitizer. Kemudian tiap bus berhenti di tempat peristirahatan dan penumpang turun untuk makan, bus dilakukan fogging.
"Kita lakukan fogging itu setiap kita berhenti kita lakukan bus itu fogging yang pertama. Kita di dalam mobil alat fogging sudah kita sediakan, dan kita pastikan penumpang turun untuk istirahat kita akan fogging ulang mobilnya," kata Glen.
istimewa
Kemudian Budi Sumadihardja, salah satu pemilik bus pariwisata juga menjelaskan protokol kesehatan yang dilakukan bus pariwisata ini. Biasanya sebelum bus berangkat, setiap kru menjalani rapid tes.
Bus physical distancing ini menerapkan standar kesehatan yang sangat tinggi. Di tiap bangku, disediakan lampu UV untuk membersihkan virus. Bus ini juga dilengkapi dengan air purifier.
"Satu, dia seatnya itu satu, satu, satu, dilengkapi juga dengan lampu UV. Jadi kalau setelah penumpang turun, itu kita bisa nyalakan lampunya UV itu supaya pembersihan terhadap virusnya lebih bagus," kata Glen.
Budi mengaku inovasi bus pariwisata ini dilakukan agar masyarakat aman berwisata selama pandemi. Dia berharap agar pandemi cepat berlalu, dan masyarakat tidak perlu takut untuk berwisata.
"Dengan mengeluarkan bus yang social distancing ini supaya kita bisa tetap melayani masyarakat yang ingin berwisata selama masa pandemi ini berlangsung," kata Budi.
Baca juga:
VIDEO: Transformasi Bus Pariwisata di Tengah Pandemi
VIDEO: Mengais Rezeki dari Kesenian Bambu
Anak Bisa Pahami Covid-19 karena Terbiasa
Berani Berubah: Berkreasi Agar Keluar dari Himpitan Ekonomi
VIDEO: Berdikari Hadapi Pandemi
Berani Berubah: Bertahan Hidup dari Lorong Sayur