Berawal dari Hobi, Pria Asal Kediri Raup Omzet Rp90 Juta per Bulan dari Budidaya Ikan Hias
Budidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Pria yang kerap disapa Ikhwan ini bercerita, usahanya dirintis dari hobi sederhana memelihara ikan.
- Bangun Usaha Kayu dari Garasi Rumah, Wanita Ini Raih Omzet Hingga Rp200 Juta per Bulan
- Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
- Mahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta
Berawal dari Hobi, Pria Asal Kediri Raup Omzet Rp90 Juta per Bulan dari Budidaya Ikan Hias
Ada berbagai alasan mengapa orang gemar memelihara ikan hias di rumah mereka. Mulai dari sekadar hobi, iseng, hingga untuk mempercantik tampilan rumah.
Selain tiga hal itu, budidaya ikan hias juga bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria asal Kediri, Muhammad Ikhwan Fahroji.
Pria yang kerap disapa Ikhwan ini bercerita, usahanya dirintis dari hobi sederhana memelihara ikan. Kecintaannya pada ikan menginspirasinya untuk mencoba membudidayakan ikan tersebut.
Dengan tekad bulat, dia mulai mengembangkan usaha ini dengan modal yang terbatas. Ikhwan memulai usahanya pada akhir tahun 2013.
"Saya itu mengembangkan usaha ikan ini karena memang hobi untuk memenuhi kebutuhan pada awalnya," kata Ikhwan dikutip dalam wawancara YouTube Pecah Telur, Senin (20/5).
Bermula dari ikan cupang, Ikhwan mulai mengembangkan bisnisnya karena melihat peluang adanya prospek pasar yang tinggi dan cukup luas.
"Budidaya ikan saat ini sangat prospektif, pasarnya sangat luas," kata Ikhwan.
Sebelum terjun dalam budidaya ikan hias, Ikhwan merupakan seorang petani.
Namun di sela-sela waktunya, dia memanfaatkan untuk bergabung dengan komunitas penggemar ikan hias yang ada di kediri.
Sejak itulah, dia mulai mendapatkan relasi dan target pasar. Bahkan dirinya memperoleh informasi berbagai jenis ikan hias yang berpotensi di pasaran.
Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah.
Pada tahun 2020, saat pandemi melanda, Ikhwan sempat merasa putus asa karena banyak tekanan, termasuk dari lingkungan sekitarnya yang mempertanyakan mengapa dia dan istrinya belum dikaruniai anak setelah tujuh tahun menikah.
“Setiap malam saya menangis karena tekanan itu, dan saya sempat depresi,” ujarnya.
Di tengah cobaan itu, Ikhwan memutuskan untuk pasrah kepada Allah dan mulai lebih banyak beramal serta bersedekah.
Dengan semangat baru, Ikhwan tidak hanya membangun usahanya untuk diri sendiri, tetapi juga membantu orang lain.
Seiring berjalannya waktu, Ikhwan tidak hanya fokus pada ikan cupang.
Dia mulai membudidayakan berbagai jenis ikan hias lainnya seperti ikan tetra, manfish, arwana, daino, dan lain-lain. Hasil budidayanya pun dipasarkan ke tengkulak dan dipaketkan ke berbagai daerah.
"Pasar ikan hias sangat luas dan terus berkembang. Kami memasarkan ikan-ikan ini ke berbagai daerah di Indonesia seperti Madura, Bogor, Bandung, hingga Makassar," jelasnya.
Pandemi tahun 2020 menjadi titik balik dalam usaha Ikhwan.
Selama pandemi Covid-19, banyak orang merasa bosan di rumah dan memutuskan untuk memelihara ikan.
Akibatnya, permintaan ikan hias, terutama ikan cupang, meningkat secara signifikan. Bahkan berkat lonjakan permintaan, dia mampu membangun rumah, membeli mobil, dan tanah.
"Saat itu, ikan cupang sangat booming. Penjualan melonjak tinggi, saya bisa membangun rumah beli mobil dan membeli sebidang tanah," ucapnya.
Namun, Ikhwan juga sadar bahwa pasar ikan hias bersifat musiman. Dengan strategi diversifikasi ini, Ikhwan berhasil menjaga stabilitas usahanya meskipun tren pasar berubah.
"Ikan cupang tidak mungkin selalu berada di puncak popularitas. Oleh karena itu, saya mulai mengembangkan jenis ikan hias lainnya untuk memastikan kelangsungan usaha," ujar Ikhwan.
Ikhwan tidak hanya bekerja sendirian. Dia mengajak beberapa mitra untuk bekerja sama. Ikhwan memberikan benih ikan kepada mitranya dan membantu penjualan ikan yang sudah dibesarkan oleh mitra tersebut.
Dengan cara ini, dia membantu meningkatkan perekonomian mitra-mitranya sekaligus memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
"Saya sudah tidak mampu mengelola semuanya sendiri. Kami memiliki tiga karyawan di rumah, dan juga menjalin kerja sama dengan mitra untuk membesarkan ikan," katanya.
Berkat usaha dan kerja kerasnya membangun usaha ikan hias, Ikhwan mampu meraup omset mencapai Rp60-90 juta per bulan dengan keuntungan mencapai Rp30 juta.
Keberhasilan ini tidak hanya membuahkan hasil materi bagi dirinya, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi mitra-mitra yang bekerja sama dengannya.
“Hari-hari biasa pendapatan omzet itu satu minggu kurang lebih Rp15-20 jutaan ya kisaran Rp60-90 juta per bulan, keuntungan 1 bulan ya sekitar Rp30 jutaan. Mitra kita pendapatan satu bulan itu kurang lebih ya sekitar Rp1-3 jutaan ,” jelasnya.