Pria Magelang Ini Rintis Budidaya Unggas Hias Sejak Masih Kuliah, Kini Hasilkan Cuan Melimpah
Harganya yang mahal bukan masalah bagi para konsumen atau pembeli unggas hias
Banyak inispirasi usaha yang bisa dilakukan guna meningkatkan taraf perekonomian. Usaha itu dijalankan bukan tanpa resiko. Namun dengan keberanian, kegigihan, dan rasa pantang menyerah pada satu titik usaha itu bisa mendatangkan keuntungan yang melimpah. Salah satu usaha yang bisa menjadi ladang cuan adalah usaha unggas hias.
Aditya Permana, pria asal Magelang, Jawa Tengah, merintis bisnis unggas hias sejak tahun 2016. Saat itu dia masih menjadi mahasiswa semester satu.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Mengapa Rusli memilih budidaya anggrek? 'Awalnya saya kan di bunga biasa, anggrek ini punya pengetahuan khusus dalam memeliharanya. Tapi saya berpikir tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari (budi daya tanaman anggrek),' ucap Rusli.
-
Siapa peternak muda sukses di Nganjuk? Muhammad Nizar Rohman asal Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil mewujudkan mimpinya sukses di usia muda melalui budidaya hewan domba.
-
Apa itu budi daya tanaman? Budi daya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Dimana Rusli membudidayakan anggrek? Rusli Tarigan hanya memiliki modal lahan seluas 20 meter di Jalan Lintas Barat, Kota Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Di lahan yang tidak terlalu besar ini, ia bisa berhasil membudidayakan tanaman anggrek.
“Pada saat itu saya budidaya ayam kalkun hias dan lama-kelamaan semakin banyak dan mencoba memasarkannya melalui media sosial. Alhamdulillah dapat respons positif,” kata Aditya dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (9/10).
Berikut selengkapnya:
Budidaya Berbagai Jenis Unggas Hias
Pada saat membudidaya ayam kalkun hias, ada salah satu konsumennya yang menanyakan terkait aneka jenis unggas hias. Sejak saat itu ia berniat untuk membudidayakan unggas hias yang lain. Menurutnya unggas hias memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
“Kalau di sini kami ternak dari kecil. Jadi ternak, setelah itu usia remaja, dan mulai produksi di usia satu tahunan, setelah itu beranak. Dan di usia satu bulan sudah siap jual,” kata Aditya.
Di rumahnya, Aditya membudidayakan beberapa jenis unggas hias di antaranya ayam brahma, Americah Silkie, Bebek Mandarin, Burung Merak India, dan unggas lainnya.
Konsumen Hingga Luar Daerah
Dalam sebulan, biasanya Aditya bisa menjual 20 ekor unggas hias. Harganya bervariasi tergantung usia dan jenis unggas hias. Biasanya harga itu berada di kisaran Rp1,5 juta hingga Rp45 juta per pasang.
“Kalau yang beli macam-macam, mulai dari luar kota sampai luar pulau seperti Jakarta, Sorong, Sumatera, dan lain sebagainya,” kata Aditya.
Namun tak jarang telur yang dihasilkan oleh unggas-unggas yang ia ternak tidak menetas. Biasanya, hal itu terjadi karena induknya masih muda dan kurangnya nutrisi. Untuk mengantisipasinya biasanya Aditya memberi tambahan nutrisi seperti protein kepada induknya.
Harga Bukan Masalah
Walaupun mahal, harga tidak menjadi masalah bagi para konsumen yang membeli unggas hias milik Aditya. Selain dari sesama penghobi dan peternak, para konsumennya berasal dari pemilik villa dan pengelola tempat wisata.
Salah satu konsumen itu adalah Partingsih. Biasanya ia membeli unggas hias dari tempat Aditya untuk hiasan di taman rumahnya. Beberapa unggas hias yang dibudidayakan Aditya termasuk kategori hewan dilindungi. Oleh karena itu untuk menernaknya perlu disertai surat izin dari pihak terkait.
“Buat teman-teman, mau usaha di bidang apapun harus didasari dengan rasa suka. Ketika usaha kita didasari rasa suka, pasti tidak akan membosankan dan tentunya akan mendapat hasil maksimal,” tutup Aditya.