Berdasarkan riset, ini e-commerce paling populer di Indonesia
Riset Snapcart juga menemukan bahwa pembelanja rutin e-commerce saat ini masih didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65 persen dan sisanya 35 persen pembelanja laki- laki.
Snapcart, aplikasi online penyedia data konsumen dan pembelanja online secara real time untuk sebuah brand merilis riset mengenai perilaku belanja e-commerce di Indonesia. Riset Snapcart ini dilakukan dengan metode survei daring melalui aplikasi pada bulan Januari 2018 dengan melibatkan 6.123 responden.
Business Development Director Snapcart Asia Pasifik, Felix Sugianto mengatakan, hasil riset tersebut menunjukkan bahwa Shopee masih menduduki peringkat pertama e-commerce paling sering dan populer di gunakan oleh konsumen. Kemudian di susul oleh Tokopedia dan Lazada.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Kenapa Jack Ma memulai bisnis e-commerce? Berkat kesabarannya, Ma bersama rekannya memberanikan diri untuk memulai bisnis di bidang e-commerce pada tahun 1999 silam.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
"Berdasarkan temuan riset terbaru kami, 37 persen responden menjawab paling sering menggunakan Shopee untuk berbelanja online di lndonesia. Peringkat berikutnya adalah Tokopedia (25 persen) dan Lazada (20 persen). Mereka adalah 3 besar penyedia layanan belanja online di Indonesia," kata Felix di Snapcart, Grand Rubina Business Park, Jakarta, Kamis, (22/3).
Riset Snapcart juga menemukan bahwa pembelanja rutin e-commerce saat ini masih didominasi oleh perempuan dengan angka sebanyak 65 persen dan sisanya 35 persen pembelanja laki- laki.
"Kategori yang diakui paling sering dibeli oleh responden adalah pakaian 48 persen, aksesoris 33 persen, tas 28 persen, sepatu 28 persen, dan peralatan kesehatan dan kecantikan 28 persen," ujar Felix.
Untuk saat ini, Shopee, Lazada, dan Tokopedia merupakan ketiga brand yang paling diingat oleh responden. Di mana Shopee unggul dengan skor awareness sebesar 81 persen, Lazada berada di peringkat dua dengan skor 80 persen, disusul Tokopedia dengan skor 78 persen.
Sedangkan dari segi frekuensi belanja, Shopee menjadi e-commerce dengan frekuensi belanja tertinggi dibandingkan dengan e-commerce lainnya. "29 persen responden secara rutin (setidaknya satu kali tiap minggu) berbelanja di Shopee, Sedangkan Tokopedia berada di peringkat dua dengan perolehan sebesar 22 persen dan disusul Lazada sebesar 10 persen," jelas dia.
Berdasarkan usia, setengah atau 50 persen pembelanja merupakan generasi milenial berusia antara 25-34 tahun. Disusul Generasi Z 15-24 tahun sebanyak 31 persen. Generasi X 35-44 tahun sebanyak 16 persen dan 2 persen sisanya merupakan Generasi Baby Boomers usia 45 lahun keatas.
"Berdasarkan Status Sosial Ekonomi (SSE), responden dengan tingkat belanja tertinggi berasal dari SSE C2 sebesar 38 persen, SSE A dan B masing-masing 22 persen, dan SSE C1 sebesar 15 persen," ungkap Felix.
Baca juga:
IDMARCO sebut e-commerce satu-satunya layani grosir online
Alibaba akhirnya 'telan' mayoritas saham Lazada
Di Maker Fest 2018, JNE sediakan program khusus dukung industri kreatif
Bangkit lagi, elevenia tak ingin asal gelontorkan dana besar
Zyrex kembali masuk bisnis laptop