Berkali-kali Kena Tipu, Fatursani Tak Kapok dan Sukses Jadi Juragan Jambu Kristal
Pengalaman pahit itu tak membuat Faturasani patah semangat. Dia putar otak untuk bisa kembali berbisnis. Dia pun menjatuhkan pilihan dengan mengembangkan budidaya jambu kristal.
Pengusaha sukses Bob Sadino pernah berkata ‘Jika ingin bahagia, jangan jadi karyawan’. Pesan itu rasanya menjadi pecutan bagi Faturasani, seorang warga asal Tanjung Rusia, Pringsewu Lampung.
Dia memutuskan meninggalkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta untuk beralih profesi menjadi petani. Faturasani memutuskan keluar dari zona nyamannya sebagai karyawan.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Bagaimana cara mendapatkan inspirasi? Salah satu cara menemukan inspirasi yang paling mudah adalah bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Saling berbagi dan bertukar pikiran tentu akan membuka wawasan dan juga ide-ide yang unik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Apa yang dikatakan oleh kata-kata motivasi bisnis tentang keberhasilan? Kesuksesan datang dari rasa ingin tahu, konsentrasi, ketekunan, dan kritik diri.
Faturasani pun memilih menjadi petani sekaligus pengusaha. Bisnis pertamanya dengan menjadi pembudidaya pepaya california, salah satu jenis buah yang pernah menjadi favorit masyarakat kala itu.
Sayangnya, bisnis ini tak berjalan lama. Dia terpaksa gulung tikar lantaran hasil panen california senilai Rp80 juta tidak kunjung dibayar pelanggannya.
“Saat itu saya mengirim pepaya senilai R80 juta, tapi tidak dibayar,” kata Faturasani dikutip dari buku: Rahasia Sukses Pengusaha Tahan Banting yang diterbitkan PNM pada tahun 2019, Jakarta, Jumat (2/6).
Pengalaman pahit itu tak membuat Faturasani patah semangat. Dia putar otak untuk bisa kembali berbisnis. Dia pun menjatuhkan pilihan dengan mengembangkan budidaya jambu kristal.
Bagi pecinta kuliner mungkin tak asing dengan cemilan rujak Jambu Kristal. Salah satu jenis rujak buah ini sempat viral dan digandrungi banyak orang beberapa tahun lalu.
Banting Setir Budidaya Jambu Kristal
Maraknya bisnis kuliner jambu kristal ini pun memikat para petani untuk mengembangkannya di Tanah Air. Apalagi kala itu jambu kristal masih harus impor dari Taiwan.
Setelah mendapatkan informasi mengenai prospek jambu kristal, akhirnya dia tertarik dan mulai membudidayakan buah dengan nama Latin, psidium guajava itu di tahun 2013.
Bermodal awal Rp10 juta, Faturasani membeli 2.000 batang bibit. Namun yang ditanam hanya setengahnya, sisanya seribu batang bibit dijual kembali.
Setelah usahanya mulai berjalan, dia mengajukan pinjaman sebesar Rp 30 juta kepada PNM ULAMM Pringsewu. Dana tersebut digunakan untuk perluasan kebun serta membeli berbagai perlengkapan yang dibutuhkan. Tak lama kemudian dia pun mengajukan top-up pinjaman sehingga menjadi Rp 60 juta.
Setelah berjalan sekitar 10 bulan, kebunnya mulai berproduksi. Hasil panen itu dia jual ke pasar tradisional setempat, dengan harga rata-rata Rp15.000 per Kg. Sejalan dengan peningkatan produksi, Faturasani mulai memperluas pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan beberapa mini market. Dia pun mulai melakukan perbaikan kemasan agar tampilannya lebih menarik.
Lagi-lagi Ditipu Rekan Bisnis
Namun di tengah kondisi usahanya sedang menanjak, nasib sial kembali terulang. Dia kembali tertipu oleh rekan bisnisnya yang tak mau membayar barang yang telah dikirim. Sudah tentu Faturasani cukup terpukul dengan kenyataan ini meski dia tak mau patah semangat.
Beruntung PNM ULAMM yang selama ini memberikan permodalan, terus memberikan dukungan dengan menawarkan perpanjangan masa pinjaman disesuaikan dengan kemampuan membayar.
Setelah melalui pasang surut, kini usahanya makin stabil dengan volume produksi rata-rata 100 Kg per hari. Total omset per bulan mencapai Rp45 juta, dengan keuntungan sekitar Rp25 juta.
Dari usaha ini Faturasani sudah mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk menyisihkan untuk tabungan dan investasi. Bahkan dia juga bisa memberikan pekerjaan bagi empat orang karyawannya.
Ekspansi Kebun Jambu Kristal jadi Destinasi Wisata
Tidak hanya itu, usaha ini telah dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar yang mulai ikut mengembangkan komoditas ini. Menurut Faturasani, tingkat permintaan sekarang cukup tinggi karena memang produk ini relatif baru dan belum banyak pesaingnya, sehingga pasokan masih terbatas.
Dalam menjaga kualitas produk, Faturasani selalu memastikan buah yang dipasarkan dalam kondisi baik agar pembeli tidak kecewa. Dia juga menjamin bahwa buah yang dihasilkan merupakan buah organik yang tidak menggunakan bahan kimia apapun baik untuk pemupukan maupun untuk pembasmian hama.
Memang salah satu kendala yang sering dia hadapi yaitu masalah hama. Namun sejauh ini dia bisa mengatasinya tanpa harus menggunakan obat-obatan berbahan kimia. Mimpinya kini, mengembangkan perkebunan jambu kristal ini menjadi tujuan wisata.
"Saya ingin menjadikan kebun ini sebagai tujuan wisata buah. Selain menghasilkan buah, juga bisa berbagi ilmu sekaligus mendapat penghasilan tambahan. Sebab, banyak orang yang lebih suka memetik langsung, seperti tempat wisata apel di Malang," katanya.
(mdk/idr)