Berlangsung Sepanjang Oktober, Bulan Inklusi Keuangan 2021 Diikuti 1,3 Juta Peserta
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menyatakan, minat partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021. BIK 2021 yang dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober berhasil menghimpun lebih dari 1 juta peserta.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara menyatakan, minat partisipasi masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021. BIK 2021 yang dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober berhasil menghimpun lebih dari 1 juta peserta.
"Pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 memperoleh tingkat partisipasi yang tinggi. BIK 2021 yang dilaksanakan satu bulan penuh pada Oktober berhasil melakukan
2.183 kegiatan di seluruh Indonesia dengan total peserta sebanyak 1.348.488 orang," ungkapnya dalam acara Penutupan Bulan Inklusi Keuangan 2021, Selasa (2/11).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa kondisi sektor jasa keuangan nasional menurut OJK? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
Tirta bilang, pencapaian BIK 2021 yang baik di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi bukti nyata keberhasilan sinergi antar stakeholders terkait untuk mendorong akselerasi proses pemanfaatan produk dan layanan keuangan bagi masyarakat demi tercapainya target inklusi keuangan 90 persen pada 2024. Sebagaimana yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kegiatan BIK tahun 2021 yang digelar dengan tema 'Inklusi Keuangan untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa' dilaksanakan secara hybrid untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan atau layanan jasa keuangan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," terangnya.
Selanjutnya
Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan, tercatat menghasilkan pembukaan rekening baru dari industri perbankan sebesar 2.008.165. Sedangkan, penyaluran kredit/pembiayaan menjangkau sebanyak 168.370 debitur.
Selain itu, terdapat 93.683 pembukaan polis asuransi, 330.000 rekening efek baru, 633.142 debitur perusahaan pembiayaan, 15.168 rekening sektor pergadaian, dan 58.452 akun di sektor fintech.
Sebagai rangkaian Bulan Inklusi Keuangan, kegiatan virtual FinExpo BIK 2021 yang dipusatkan melalui portal www.finexpo-bik2021.id pada tahun ini dilengkapi dengan fitur seperti virtual expo yang berisi berbagai promo dan program menarik untuk menambah daya beli masyarakat.
"Juga, terdapat agenda kegiatan literasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya pengetahuan keuangan," tutupnya.
(mdk/bim)