Bertemu Komunitas Kreatif Muda Labuan Bajo, Kemenkop UKM Dorong Potensi UMKM Lokal
Mayoritas pelaku usaha di Indonesia, lebih dari 99,6 persennya adalah pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun demikian, dari 64 juta pelaku UMKM, mereka memiliki kontribusi relatif kecil terhadap perekonomian Indonesia.
Mayoritas pelaku usaha di Indonesia, lebih dari 99,6 persennya adalah pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun demikian, dari 64 juta pelaku UMKM, mereka memiliki kontribusi relatif kecil terhadap perekonomian Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan tidak mengandalkan keunggulan lokal yang dimiliki. Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM mendorong potensi lokal dioptimalkan, agar tidak menjadi "tamu di daerah sendiri".
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa kepanjangan dari UMR? Kepanjangan UMR adalah Upah Minimum Regional. Sederhananya, UMR adalah tetapan besaran upah minimum bagi pekerja atau buruh di taraf regional.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Apa yang di dorong oleh Puteri Komarudin kepada pelaku UMKM? “Kita masih punya celah yang perlu dipersempit. Makanya, kami harapkan bimbingan teknis (bimtek) ini bisa semakin mendorong pelaku UMKM beralih ke arah digital. Hal ini karena digitalisasi akan membantu pelaku UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Sekaligus, akan mempermudah sistem pembayarannya karena penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar),” ungkap Puteri dalam Pembukaan Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Senin (4/12).
Staf Khusus Menkop UKM bidang pemberdayaan ekonomi kreatif, Fiki Satari mengharapkan, UMKM mengambil peranan untuk bangkit dan memanfaatkan peluang tersebut.
"Spiritnya, UMKM harus jadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Sudah banyak daerah yang berhasil," tegas Staf Khusus Menkop UKM bidang pemberdayaan ekonomi kreatif, Fiki Satari, dalam temu Komunitas Kreatif Muda Labuan Baju di Cafe Bacarita, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/9).
Turut hadir Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim, Koordinator Wilayah ICCN NTT Herman Umbu Billy, dan komunitas kreatif muda Labuan Bajo.
Menurut Fiki, agar dapat menguasai perekonomian, UMKM harus masuk ke supply chain sektor industri, dengan mengandalkan produk lokal yang unggul. Selain itu, diperlukan penguatan ekosistem melalui koperasi untuk bisa membina UMKM yang dikategorikan kecil menjadi “local hero” di setiap daerah. Ia mengakui, yang terjadi saat ini, banyak di wilayah strategis pemasaran; termasuk di platform online yang penjualannya sedang meningkat, dikuasai oleh reseller produk impor dan pengusaha besar.
"Seperti disampaikan Menkop UKM di setiap forum. Kita perlu cari kapal-kapal tongkang untuk bisa menarik sekoci pelaku UMKM masuk ke supply chain dari industri, karena banyak kapal induk yang sudah menunggu. Misalnya terkait digitalisasi UMKM, hari ini e-commerce itu kapal induk, traffic-nya sudah jutaan per hari."
"Artinya permintaan pasar ada, tapi sekarang banyak diisi reseller produk-produk impor dan industri besar. UMKM-nya di mana? Nah, untuk ini kita perlu bangun ekosistem, agar bisa menarik UMKM yang jumlahnya banyak sekali tapi kecil-kecil, berserakan, belum terkoordinasi. Tarik di local hero di setiap daerah, untuk masuk ke supply chain industri. Ini yang kita sebut ‘kapal tongkang’ untuk masuk ke ‘kapal induk’ tadi," katanya.
Sehingga, menurut Fiki, pemerintah mudah melakukan intervensi, agar UMKM ke depannya dapat meningkat dan naik kelas.
"Pemerintah intervensinya lebih mudah, karena tidak perlu memegang semuanya, tapi beberapa dari koordinator koperasi, untuk menjadi penarik pelaku UMKM agar bisa naik kelas ke depan," tambahnya.
Ia menjelaskan, Labuan Bajo menjadi 1 dari 5 destinasi super prioritas pariwisata Indonesia. Selain itu, Asian Summit dan G20 Meeting akan digelar di Labuan Bajo pada tahun 2023, sehingga UMKM harus memanfaatkan momen tersebut untuk bisa terkoneksi dengan pasar global.
"Pada tahun 2023 akan ada G20 Meeting dan Asian Summit. Ini momentum UMKM untuk mengambil peran, dan bukan sekedar menjadi penonton," ujarnya.
Kuncinya, kata Fiki, ada 5 fokus sektor produk UMKM yang harus dioptimalkan, mulai dari supply kebutuhan hotel, homestay, wisata alam, kuliner dan merchandise.
"Ketika komunitas kreatif muda Labuan Bajo terbentuk, ini akan meningkatkan posisi tawar pelaku UMKM Labuan Bajo," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim. Menurutnya, Kemenkop UKM mendapat masukan untuk melakukan perbaikan dalam pelatihan sumber daya manusia UMKM.
"Ini forum yang sangat bagus. Karena dalam diskusi ini, kami mendapatkan masukan untuk bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan pelatihan modul, pengajar, standar kompetensi," katanya.
Pihaknya berjanji akan menyusun standar pelatihan standar pelaku ekonomi kreatif ke depan.
"Penyempurnaan akan dilakukan terus menerus," ujar Arif.
Sementara itu, Koordinator Indonesia Creative City Network (ICCN) NTT Herman Umbu Billy menjelaskan, pihaknya akan mendorong terbentuknya kota-kota kreatif di NTT. Menurutnya, forum akan mempertemukan pemerintah, pengusaha dan komunitas tersebut, yang diharapkan akan berdampak bagi pelaku UMKM di Labuan Bajo.
"Tugas utama kini adalah mendorong kota-kota kreatif di NTT dan menghidupkan ekosistem kreatifnya. Apalagi Labuan Bajo adalah super prioritas, sehingga pelaku kreatif lokal dapat berdaya dan menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Ini digerakkan komunitas secara bersama-sama,” pungkasnya.
(mdk/hrs)