BI minta bank skala kecil menengah tidak jor-joran beri kredit
Akibat kenaikan BI Rate maka terdapat risiko pengetatan likuiditas.
Bank Indonesia (BI) menyarankan bank-bank dengan skala kecil dan menengah dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1 dan 2, tidak terlalu ekspansif dalam menyalurkan kredit. Hal ini terkait dengan risiko likuiditas.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengatakan, kenaikan BI rate sebesar 175 basis poin (bps), menyebabkan industri perbankan melakukan penyesuaian bunga deposito 1 bulan sebesar 239 bps, sementara suku bunga kredit naik 49 bps per Desember 2013.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
"Rate kredit Buku 1 sudah cukup tinggi. Kalau dinaikkan lagi, karena ada persaingan jadi bisa berpindah ke bank lain," ucap Juda di Hotel Papandayan, Bandung, Sabtu (22/2).
Kenaikan BI rate sendiri membuat bank berlomba-lomba menjaga dana masyarakat agar tidak beralih ke bank lain melalui kenaikan suku bunga deposito yang cukup besar di atas kenaikan BI rate dan LPS rate.
Perebutan likuiditas antar bank ini memancing perhatian bank sentral, utamanya bank-bank di kelompok BUKU 1 dan 2. "Kita tidak mau BUKU 1 dan 2 yang likuiditasnya terbatas terus genjot kredit. Karena fundingnya juga sudah mulai terbatas. Kita koordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jadi mereka harus lebih hati-hati," tutur Juda.
Bank sentral, menilai pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan idealnya ada di angka 15-17 persen. Meski begitu, sebagian bank masih terus mendorong kredit meski dana pihak ketiga (DPK) relatif ketat.
"Kan bank yang memiliki keterbatasan dana itu baiknya mengurangi kredit," tutup Juda.
Bank Indonesia telah membagi kelompok bank menurut modal inti menjadi empat kelompok, yakni BUKU 1 dengan modal inti di bawah Rp 1 triliun, BUKU 2 dengan modal inti antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun, BUKU 3 dengan modal inti antara Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun, dan BUKU 4 dengan modal inti lebih dari Rp 30 triliun.
(mdk/bim)