BI minta masyarakat hati-hati tukar uang receh di pinggir jalan
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat berhati-hati saat menukar uang pecahan baru di pinggir jalan, terutama terkait kemungkinan beredarnya uang palsu.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat berhati-hati saat menukar uang pecahan baru di pinggir jalan, terutama terkait kemungkinan beredarnya uang palsu.
"Alasan pertama adalah dikhawatirkan adanya uang palsu, alasan lainnya adalah karena Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa bahwa menukar uang dengan imbalan tertentu adalah haram hukumnya," ujar Kepala BI Perwakilan Kaltim Muhammad Nur dikutip Antara, Selasa (20/6).
Dia menegaskan BI sudah beberapa kali mengeluarkan imbauan kepada masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media massa, agar tidak menukarkan uang di pinggir jalan karena berbagai alasan tersebut.
Bagi warga Kaltim yang ingin mendapatkan uang pecahan baru baik cetakan lama maupun cetakan tahun 2016, BI telah menjalin kerja sama dengan sejumlah bank dengan menggelar kas keliling untuk melayani penukaran secara gratis.
Total uang baru yang disiapkan BI Kaltim untuk disebarkan kepada perbankan di kabupaten/kota dan kas titipan di tiga daerah, khusus selama Ramadan ini nilainya mencapai Rp 3,1 triliun.
Nilai sebesar itu mengalami peningkatan 28 persen ketimbang uang pecahan baru pada Lebaran 2016 yang disiapkan dengan nilai Rp 2,7 triliun.
"Uang baru yang mencapai Rp 3,1 triliun tahun ini tidak termasuk uang baru pecahan kecil yang disiapkan oleh BI KPw Balikpapan, karena BI Balikkapan khusus melayani tiga daerah di Kaltim, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser," jelasnya.
Mengingat banyaknya uang pecahan kecil yang disiapkan BI untuk melayani masyarakat, Nur meminta masyarakat yang membutuhkan bisa menukar uang secara gratis ke semua perbankan di Kaltim atau menukar di kas keliling yang digelar 15 kali di tempat keramaian di Kota Samarinda.
-
Siapa yang mengingatkan BI soal peredaran uang palsu menjelang lebaran? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya. “Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,” ujar Puteri.
-
Kenapa Bank Mandiri menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran di Bali Nusra? Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, terutama pada masa pembayaran gaji dan THR ASN.
-
Kapan uang kertas emisi pertama dengan gambar pahlawan di Indonesia mulai diedarkan? Lantaran undang-undang tentang Bank Indonesia baru lahir pada 1953, maka uang kertas emisi 1952 tersebut baru resmi diedarkan pada 2 Juli 1953.
-
Dimana dukun itu membeli uang palsu? Kepada polisi, tersangka mengaku membeli uang palsu dengan total Rp110 juta dengan uang asli sebesar Rp9 juta dari kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
Baca juga:
BI prediksi investasi langsung asing banjiri RI hingga akhir tahun
BBM dan tarif listrik tak pengaruhi inflasi jelang Lebaran
Menengok ekonomi RI usai suku bunga The Fed naik
Ikuti Presiden Jokowi, BI tutup transaksi 23 Juni 2017
Mei 2017, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,05 persen
BI prediksi neraca pembayaran RI di Triwulan II-2017 surplus
Didorong investasi, ekonomi RI Triwulan II-2017 diperkirakan membaik