BI Prediksi Inflasi April Capai 0,35 Persen
Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi pada April 2019 diperkirakan 0,35 persen secara bulanan dan 2,74 persen secara tahunan. Prediksi ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan BI.
Bank Indonesia (BI) mengatakan inflasi pada April 2019 diperkirakan 0,35 persen secara bulanan dan 2,74 persen secara tahunan. Prediksi ini berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) yang dilakukan BI.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan inflasi disebabkan oleh sejumlah bahan makanan seperti bawang putih, bawang merah dan harga cabai. Meskipun demikian, pihaknya mencatat deflasi di komoditas beras.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
"Ada sedikit kenaikan karena itu ada inflasi, tapi kita mencatat beras terjadi deflasi," kata dia, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/4).
Menurut Perry, dengan terjaganya pasokan bahan makanan, maka inflasi keseluruhan tahun 2019 diprediksi akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
"Bahkan bisa mengarah ke 3,1 persen tentu saja ini memberikan faktor positif untuk ekonomi kita, daya beli masyarakat," ungkap dia.
Terkait konsumsi, BI optimis konsumsi rumah tangga kuartal II masih di atas 5 persen. Penyaluran bantuan sosial merupakan faktor yang mendorong kenapa konsumsi rumah tangga di kuartal I tahun ini akan tetap tinggi.
Sebelumnya, Perry mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi untuk membendung dampak dari masih tingginya harga tiket pesawat kepada inflasi. Apalagi, momentum Ramadan dan Lebaran dikhawatirkan tingginya harga tiket tersebut berdampak pada daya beli masyarakat.
"Secara musiman memang jelang Ramadan dan Idul Fitri harga-harga tiket naik. Nanti akan dibahas langkah-langkah antisipasinya," kata Perry seperti ditulis Rabu (24/4).
Untuk mengantisipasi lonjakan dari tingginya harga tiket pesawat yang berakibat pada inflasi, Perry meminta masyarakat untuk memesan tiket jauh-jauh hari. "Bagaimana antisipasinya, masyarakat pesan tiketnya jauh-jauh hari, seperti itu," imbuhnya.
Baca juga:
Alasan Menhub Budi Penyelesaian Masalah Tiket Pesawat Diambil Alih Menko Darmin
Fakta-Fakta Masih Mahalnya Tiket Pesawat, Hingga Menko Darmin Turun Tangan
Inflasi Terjaga, BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga di 6 Persen
Jelang Ramadan, BI Antisipasi Inflasi Akibat Tingginya Harga Tiket Pesawat
Mendag Enggar Pastikan Indonesia Tak Masuk Jebakan Kelas Menengah
BI Perkirakan Inflasi April Meningkat Dipicu Harga Bawang dan Buah