BI sebut perbankan masih ragu beri kredit untuk UKM
Keraguan terutama karena risiko.
Bank Indonesia melihat masih ada keragu-raguan perbankan nasional dalam memberi pembiayaan atau kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI Eni Vimaladewi Panggabean mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan ke sektor UMKM masih di bawah pertumbuhan kredit bank secara umum.
-
Bagaimana Pertamina memberikan dukungan kepada UMKM? “Apa yang dilakukan selama ini tentu support semua pihak, dimana saya sebagai pemimpin di BUMN. Ini merupakan kebanggaan, masih banyak PR yang harus dikerjakan. Saya memimpin BUMN hanya menjalankan amanah. Yang paling penting adalah memberikan pelayanan, dan menjadi lokomotif perekonomian nasional, serta mengembangkan UMKM (usaha mikro kecil menengah). Karena inilah kekuatan Indonesia,”ujar Nicke.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana Pertamina mendukung UMKM binaannya agar naik kelas? Pertamina memiliki beragam program untuk UMKM binaannya, khususnya UMKM kerajinan, yakni program pembinaan yang meliputi pelatihan, pelibatan dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri, pemberian akses pada sertifikasi, pemberian hibah alat teknologi tepat guna, publikasi dan promosi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana hibank membantu UMKM naik kelas dan go global? Hibank merupakan Digital First SME Bank milik BNI yang fokus memfasilitasi UMKM mampu naik kelas dan bersama BNI mendorongnya go global.
"Perbankan agak sedikit ragu, tapi lihat-lihat dulu siapa yang dihadapi. Keraguan terutama karena risiko. Terutama risiko di bidang produksi, pertanian, musim, penyakit sapi," ungkap Eni di Gedung Bank Indonesia, Jumat (13/9).
Ini menjadi salah satu alasan pertumbuhan kredit ke sektor UMKM masih di bawah pertumbuhan kredit perbankan.
"Perkembangan tetap ada, tapi percepatan pertumbuhan kredit UMKM tidak sebesar pertumbuhan kredit. Bulan ini 18-19 persen, tidak secepat kredit biasa (yang mencapai) 20 persen ke atas. Akselerasinya kurang," tutur Eni.
Tidak sebandingnya pertumbuhan kredit ke sektor UMKM dengan ke sektor kredit lain, disinyalir akibat perbankan belum mencantumkan secara jelas rencana bisnis ke sektor UMKM. "Kalau sekarang sampai 2014 belum, masih transisi," ujar Eni.
BI sendiri mengakui bahwa sektor UMKM butuh pembinaan agar terus berkembang dan maju. Karena itu BI mengajak perbankan untuk gencar mengembangkan edukasi ke sektor UMKM.
"BI sudah lakukan edukasi, perbankan juga edukasi, semua pihak harusnya terlibat. Kita punya upaya peningkatan akses keuangan," jelas Eni.
Upaya edukasi ini guna mendorong realisasi aturan BI yang menetapkan rasio kredit ke sektor UMKM mencapai 20 persen secara bertahap di tahun 2018 mendatang. Selain itu, agar rasio kredit bermasalah di sektor UMKM semakin kecil.
"(Upaya BI) Melalui pelatihan, kluster, SE untuk petunjuk teknis, bank harus 20 persen 2018. (NPL) Sebagian cukup oke, kita melihat ke arah KUR, setahu saya UMKM masih relatif lebih tinggi 3 persenan. Tapi masih bagus ketahanannya. Harusnya didukung," tutup Eni.
(mdk/noe)