BI telah rogoh Rp 18,5 triliun untuk stabilisasi Rupiah sejak awal tahun
Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder sebesar Rp 18,5 triliun untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Sementara, di pasar premier yang bukan dalam konteks intervensi sekitar Rp 42 triliun.
Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder sebesar Rp 18,5 triliun untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Sementara, di pasar premier yang bukan dalam konteks intervensi sekitar Rp 42 triliun.
"Kalau di pasar primer, bukan dalam konteks intervensi, bukan stabilisasi," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah di Hotel Milenium, Jakarta, Rabu (11/7).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan nilai tukar Dolar Singapura terhadap Rupiah mengalami penurunan signifikan? Kemudian, terjadi penurunan hingga mencapai titik terendah sekitar 11.700 IDR per 1 SGD, sebelum kembali menguat ke 11.762,02 IDR per 1 SGD pada 25 September 2024.
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Bagaimana Said Abdullah menggambarkan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pada tahun 2022 nilai tukar USD terhadap rupiah adalah Rp 14 ribu. Kemudian pada 2023 menyentuh angka Rp 15 ribu. dan semester pertama 2024 ini, dolar sudah berada di angka Rp 16.400.
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Nanang mengatakan, penggelontoran dana SBN tersebut telah dilakukan sejak awal 2018. Bank Indonesia sendiri memang memerlukan SBN dalam rangka pengelolaan likuiditas untuk operasi moneter.
"Jadi memang kami perlukan akumulasi SBN ini. Tetapi sebagian dari itu kami akumulasi dari pasar sekunder dalam rangka stabilisasi nilai tukar," jelas Nanang.
Nanang menambahkan, sejak 5 hari terakhir arus dana yang masuk (inflow) ke Indonesia sekitar Rp 6 triliun, di mana belum termasuk hari ini. Artinya, investor sudah mulai melihat gejolak global hanya terjadi sementara.
"Ekuiti mungkin belum banyak tapi SBN Rp 6 triliun, 5 hari terakhir. Saya belum cek hari ini tapi infow sudah masuk artinya investor sudah lihat gejolak global memang dampaknya mungkin tapi masih sementara melihat yield di Indoensia yang atraktif bagi mereka terbukti inflow sudah masuk," jelasnya.
Baca juga:
Guyuran instrumen kebijakan BI dalam menjaga stabilitas Rupiah
Ini obat pelemahan Rupiah untuk jangka waktu menengah
Faisal Basri soal pelemahan Rupiah: Pejabat elit Indonesia suka berternak Dolar
Menteri Enggar soal harga telur ayam naik: Akibat pelemahan Rupiah
Rupiah bergerak stagnan di level Rp 14.386 per USD
Industri farmasi manfaatkan bahan baku lokal tekan dampak Rupiah melemah
Rupiah melemah dan defisit neraca perdagangan penyebab anjloknya cadev USD 3,1 M