Bikin pengelolaan limbah terpusat, Jakarta butuh 125 tahun
Butuh dana Rp 125 triliun untuk membangun 12 zona pengelolaan limbah terpusat di Jakarta.
Persoalan limbah di Jakarta tidak hanya menjadi masalah pemerintah daerah DKI Jakarta saja, tapi juga pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat. Ibu kota butuh pembangunan sistem pengelolaan limbah terpusat atau sewerage.
Untuk merealisasikannya, pemerintah harus merogoh anggaran hingga Rp 125 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan 12 zona pengelolaan limbah terpusat di ibu kota.
-
Apa yang telah diraih oleh seluruh kelurahan di DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Kapan kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung, Rumah Sakit Hasan Sadikin, dan Danone-AQUA untuk PKL di sekitar rumah sakit? Pemerintah Kota Bandung dan Rumah Sakit Hasan Sadikin bersama Danone-AQUA bekerja sama dalam program revitalisasi area kuliner RSUP Hasan Sadikin dan juga menyediakan lokasi usaha baru bagi 23 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalan Prof. Dr Eyckman, Cipaganti, Bandung.
-
Kapan kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat? Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (17/9) pagi masuk dalam kategori tidak sehat bisa kelompok sensitif dan menduduki posisi ke-5 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
-
Kenapa kualitas udara di Jakarta dianggap tidak sehat? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa yang dilakukan DLHK untuk mengatasi darurat sampah di Jogja? Mereka menunjuk 10 desa percontohan terkait pengurangan dan pengelolaan sampah secara mandiri.
Deputi bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Bappenas Dedi Priatna mengakui, untuk merealisasikannya tidaklah mudah. Bukan hanya persoalan anggaran tapi juga kesadaran masyarakat.
"Kalau dana Rp 1 triliun saja dialokasikan untuk Jakarta, maka butuh waktu 125 tahun untuk merealisasikannya," ujarnya saat acara "Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional", di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (29/10).
Permasalahan sanitasi dan pengelolaan limbah termasuk persoalan yang harus diselesaikan dengan serius. Termasuk oleh pengembang properti dan perkotaan.
"Kan soal ini real estate memiliki kewajiban, makanya pengembang harus menegakkannya," jelas dia.
Harus diakui, Indonesia memiliki sistem pengelolaan limbah terburuk. Hanya 3 persen saja untuk di wilayah Jakarta. Jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Indonesia termasuk yang terburuk. Tercatat, Singapura sempurna dengan 100 persen, Malaysia mencapai 96 persen.
"Yang paling menyedihkan di Jakarta kita baru mencapai 3 persen. Vietnam (Hanoi) saja 65 persen," ungkapnya.
(mdk/noe)