Bisnis Pot Bunga Sabut Kelapa Saat Pandemi Bisa Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah per Bulan
Ibu rumah tangga di Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Melani Syafitri (28) membuka usaha membuat pot bunga dari sabut kelapa di masa pandemi COVID-19. Omzet yang didapatnya bisa mencapai Rp4 juta per bulan.
Ibu rumah tangga di Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Melani Syafitri (28) membuka usaha membuat pot bunga dari sabut kelapa di masa pandemi COVID-19. Omzet yang didapatnya bisa mencapai Rp4 juta per bulan.
"Sebelumnya saya hanya bantu-bantu ibu jualan di kedai nasinya, tapi karena pandemi usaha ibu saya sepi pembeli," kata dia seperti dikutip dari Antara di Pariaman, Selasa (12/1).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana DKUKMP Bontang membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha? DKUKMP Kota Bontang bekerja sama dengan Perbankan yang ada dikota bontang untuk dapat membantu Penguatan Modal para Pelaku UMKM yang ada dimota Bontang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
Dia mengatakan pada saat itu salah seorang temannya menyarankan membuat pot bunga dari sabut kelapa. Pada April 2020, dirinya mencoba membuat dan mengunggah foto produk yang dibuatnya ke media sosial yang ternyata banyak peminat.
Dia menyampaikan pot bunga yang dibuat itu pun saat ini tidak saja dipasarkan untuk daerah setempat namun juga Kota Padang, Pekanbaru, serta Medan.
"Yang rutin memesan pot bunga orang dari Padang, nanti dia juga akan jual di sana," katanya.
Harga Pot Dijual Hingga Rp 100.000 per Buah
Mela mengatakan produk yang dibuat itu pun saat ini tidak saja dipasarkan secara konvensional atau luar jaringan namun juga dalam jaringan atau online.
Harga pot bunga yang dibuat pun bervariasi mulai dari Rp10.000 hingga Rp100.000 sesuai dengan kesulitan dan banyaknya bahan baku yang digunakan.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pot tersebut yaitu serat sabut kelapa yang dibelinya dari daerah setempat serta kawat jaring besi sebagai tulang penyangga.
Untuk memenuhi permintaan konsumen, Mela dibantu oleh saudara-saudaranya dan bahkan saat ini saudaranya pun juga membuka usaha yang sama di tempat lainnya di Pariaman.
Dia berharap usahanya semakin berkembang sehingga dapat mempekerjakan warga setempat yang juga mengalami kesulitan ekonomi apalagi terjadi pandemi Covid-19.
(mdk/bim)