Bos Bappenas: Aneh, defisit anggaran 2 persen saja ribut luar biasa
Dia menilai ekonomi mulai membaik dan tidak ada negara berkembang lainnya yang seberuntung Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat anggaran pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,18 persen pada kuartal II-2016. Pencapaian ini lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang 4,92 persen.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia seharusnya bersyukur dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik. Sebab, banyak negara berkembang lainya yang tidak seberuntung Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang mengatakan bahwa BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045? Atas pencapaian BNPT itu, pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian menyebut BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Mantan Menteri Keuangan ini mencontohkan Brazil sebagai salah satu negara yang tidak seberuntung Indonesia. Walau tengah bereuforia dengan penyelenggaraan Olimpiade 2016, negeri samba nyatanya menyimpan masalah ekonomi yang cukup pelik.
"Coba tengok negara berkembang (emerging) lain, apakah mereka dalam tanda petik seberuntung kita? Misal, Brazil, ada masalah ekonomi yang luar biasa. Defisit anggaran luar biasa besar, disini rekan-rekan media di atas 2 persen saja ribut luar biasa Brazil di 8 persen tenang-tenang saja tuh," ujar Bambang saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (9/8).
Lebih lanjut, Bambang menegaskan ekspor Indonesia dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dinilai sudah tidak bisa diandalkan lagi. Sebab, saat sangat sulit mendapatkan produk diluar komoditas yang bisa menjadi andalan ekspor.
"Kalau hari ini seperti 2011 susah karena saat itu di drive oleh eksppr tinggi. Sekarang kalau mendorong ekspor itu mustahil. Agak sulit mendapat produk di luar komoditas yang bisa jadi andalan. Kemarin pertumbuhan ekonomi 5,18 persen tapi ekspor tetap negatif," jelasnya.
Untuk itu, dia meminta semua pihak untuk tidak terlena. Alasannya, target pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen harus mampu tercapai di akhir tahun.
"Setidaknya kita harus bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di semester II- 2016 sebesar 5,36 persen supaya sampai akhir tahun target pertumbuhan 5,2 persen bisa tercapai," pungkasnya.
Baca juga:
Pemerintah kembali pertimbangkan moratorium penambahan lahan sawit
Mentan sebut rencana impor langsung satu tahun rugikan feedloter
Menkop UKM ungkap penyebab tingginya kesenjangan kaya-miskin di RI
Dana amnesti pajak boleh mengalir ke luar pasar keuangan
Ini pos anggaran belanja pemerintah yang aman dari pemangkasan
Garuda Indonesia jadi maskapai paling dicintai dunia versi SkyTrax
Presiden Jokowi: Semua negara berebut aliran dana masuk