Bos BI: Ekonomi RI nomor 3 di G20, tapi kalah dibanding Filipina dan Vietnam
"Kalau kita mau dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN memang kita adalah kalah itu pun kalahnya dengan Filipina. Karena Filipina pertumbuhan ekonominya 6,9 persen sedangkan Vietnam itu pertumbuhan ekonominya 6,2 persen 2016."
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2017 mencapai 5,01 persen. Jika dibandingkan dengan negara ekonomi terbesar G20, Indonesia berada di urutan ke tiga dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di bawah China dan India. Akan tetapi bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, pertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dengan Filipina dan Vietnam.
"Kalau kita mau dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN memang kita adalah kalah itu pun kalahnya dengan Filipina. Karena Filipina pertumbuhan ekonominya 6,9 persen sedangkan Vietnam itu pertumbuhan ekonominya 6,2 persen 2016," kata Agus di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (20/9).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
Lanjutnya, pada tahun 2001-2011 lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi berada di 6 persen karena terbantu dengan harga komoditi dunia. Komoditi memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jika ditelaah, di tahun-tahun yang lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai 6 persen.
"Kalau seandainya kita telaah di tahun-tahun yang lalu kalau pertumbuhan ekonomi kita rata-rata di 6 persen itu karena dibantu oleh harga-harga komoditi dunia yang sedang baik," ujar Agus.
Namun, kata dia, sejak tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun. Di tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia terendah karena hanya mencapai 4,8 persen. Tetapi di tahun 2016 sudah berada di 5,0 persen.
"Tahun 2017 Insyaallah antara di 5-5,4 persen. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diperkirakan di 5,2 dan 5,1 persen. Jadi pertumbuhan ekonomi Indonesia kalau di 5,2 persen itu baik dibandingkan tahun lalu di bandingkan 2 tahun lalu," tandasnya.
Baca juga:
Di IBEX 2017, bos Perbanas harap pertumbuhan ekonomi genjot kinerja perbankan
Pertumbuhan ekonomi Kota Tegal lebih tinggi dibanding nasional
Syarat Menko Darmin agar target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tercapai
Dari target 5,2 persen, pertumbuhan ekonomi 2017 diprediksi hanya 5,17 persen
2018, Pelemahan konsumsi masyarakat masih jadi momok target pertumbuhan ekonomi