Bos BI tak janjikan bakal ada penurunan suku bunga acuan lanjutan
Namun, BI mengakui kondisi perekonomian dunia dan Indonesia saat ini lebih baik.
Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,75 persen. Langkah ini diambil karena ruang pelonggaran kebijakan moneter dinilai masih terbuka lebar.
Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengatakan keputusan ini karena melihat kondisi dunia dan Indonesia lebih baik. Indikatornya ialah pertumbuhan ekonomi maupun inflasi di dalam negeri sudah membaik.
Namun, dia tidak menjanjikan bakal ada penurunan suku bunga lanjutan di tahun ini. "Kita berpendapat kalau kita melihat pelonggaran moneter yang berikutnya akan kita lakukan dengan sangat hati-hati," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/3).
Bukan hanya kondisi dalam negeri, bank sentral juga memandang perkembangan sistem keuangan dunia sudah lebih baik. Khususnya ketika bank sentral AS atau Federal Reserve menyatakan dalam pertemuan FOMC bahwa mereka kemungkinan hanya akan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate dua kali dalam setahun ini.
"Kelihatannya mereka tidak terlalu cepat ingin menaikkan suku bunga. Sistem keuangan dunia jauh lebih baik," jelas dia.
Menurut Agus, BI tetap mengedepankan kehati-hatian saat menurunkan suku bunga acuan. "Kita memperhatikan perkembangan makroekonomi, stabilitas dunia, dan domestik. Kita melihat peluang, tapi sangat hati-hati untuk mempelajari kemungkinan kalau ada pelonggaran lagi," ungkapnya.
Baca juga:
Hattrick pangkas BI rate, bank sentral desak perbankan tekan bunga
RDG Maret, BI turunkan suku bunga acuan 25 bps ke posisi 6,75 persen
Darmin nilai penurunan suku bunga tekan aliran uang panas
BI beri sinyal akan turunkan lagi suku bunga acuan
Di depan investor, Wapres JK paparkan masalah ekonomi RI saat ini
Kadin prediksi BI Rate bisa turun 25 bps lagi hingga akhir tahun
Saran Hary Tanoe untuk pemerintah Jokowi pasca penurunan BI rate
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditasnya di tengah kenaikan BI Rate? “Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.