Bos BKPM Cerita soal Hantu Berdasi yang Ganggu Realisasi Investasi
Temuan ini didapatnya saat dia pertama kali menjabat pada 2019, di mana ada sekitar Rp708 triliun investasi mangkrak. Saat dikulik, ternyata persoalan yang melibatkan ego sektoral di banyak instansi pemerintahan ini cukup rumit.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyoroti keberadaan hantu-hantu berdasi yang mengganggu realisasi investasi di Indonesia.
Temuan ini didapatnya saat dia pertama kali menjabat pada 2019, di mana ada sekitar Rp708 triliun investasi mangkrak. Saat dikulik, ternyata persoalan yang melibatkan ego sektoral di banyak instansi pemerintahan ini cukup rumit.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
"Kita tahu bahwa terjadi ego sektoral yang sangat luar biasa. Di kementerian/lembaga ego sektoralnya perlu disampaikan begitu luar biasa sekali. Aturan kita yang tumpang tindih antara kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Ditambah lagi dengan persoalan biaya tanah di kawasan industri yang cukup tidak kompetitif dibandingkan dengan beberapa negara lain," ungkapnya secara virtual, Kamis (21/1).
Bahlil menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan Rp474,9 triliun total nilai investasi yang mangkrak. Salah satunya investasi dari Lotte Chemical sebesar Rp61,2 triliun.
Diceritakannya bahwa investasi Lotte Chemical seputar persoalan tanah sudah 5 tahun tak kunjung selesai. Menurut dia, hantu berdasi jadi salah satu penyebabnya.
"Memang tidak bisa dinaifkan bahwa pemain-pemain di lapangan ini banyak. Pemainnya ini dalam bahasa saya ini, mohon maaf saya pakai bahasa kasar sedikit, ini semacam hantu-hantu. Ada hantu berdasi, ada hantu tidak berdasi, dan yang bisa selesaikan ini hanya orang yang pernah belajar hantu atau tahu ilmu hantu. Kalau enggak, ya enggak selesai," tuturnya.
Namun begitu, Bahlil tetap menaruh harapan terhadap iklim investasi pada 2021 ini. "Investasi kita setiap tahun naik tapi tidak diiringi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang agak bagus," ujarnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sepak Terjang Tiga Calon Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi
Tips Aman Investasi Emas dari Antam: Beli Logam Mulia di Butik Resmi
Pengamat Sebut Kasus BPJS Ketenagakerjaan Beda dengan Jiwasraya dan Asabri
Pelantikan Joe Biden Diharapkan Bisa Genjot Pengembangan EBT Indonesia
Foxconn Bangun Pabrik Senilai USD 270 Juta di Vietnam