Cerita Pipo Hargiyanto Bos Investor Properti, Dulu Pernah Susah Ingin Beli Nasi Goreng Saja Tak Mampu
Begini kisah Pipo Hargiyanto, pengusaha properti yang pernah mengalami kesulitan saat merintis usaha.
Pipo Hargianto, seorang pengusaha properti membagikan kisah perjuangannya saat masih masih merintis. Pipo adalah pria asli Jogja yang lulus kuliah tahun 1997, ia kemudian pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan internasional.
Selama bekerja, Pipo mendapatkan gaji yang tidak sedikit. Ia mengatakan jika dalam satu bulan, ia bisa mengantongi uang 11 kali lipat dari UMR Jakarta. Meski begitu, ia justru memilih untuk resign dan mulai membangun usaha.
Dari sana, perjuangan dimulai. Pipo merasa banyak sekali tantangan yang harus dilewati saat membangun sebuah usaha. Bahkan, untuk beli nasi goreng pun tidak mampu. Bagaimana kisahnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Jatuh Bangun saat Memulai Bisnis
Pipo Hargianto membagikan kisahnya pada sebuah video di channel Youtube PecahTelur. Ia mengatakan saat resign dari pekerjaan utamanya, Pipo mulai mencoba usaha berjualan apa saja yang dinilai menguntungkan.
Mulai dari membuat alat pengering padi, pengering popok, piring, hingga sikat gigi elektrik. Namun, semua barang tersebut gagal dijual oleh Pipo sehingga menyebabkan ia mengalami kerugian.
Satu-satunya usaha yang masih tersisa adalah outsourcing. Akan tetapi, tidak lama setelah itu, usahanya juga tutup karena satu-satunya klien miliknya mengalami kerugian dan bangkrut.
“Terus saya ngomong ke karyawan saya, klien gak bayar terus gimana? Kita stop dulu, nanti gajinya teman-teman sementara utang dulu, nanti saya cicil bertahap setelah saya punya bisnis baru,” kata Pipo.
Tak Mampu Beli Nasi Goreng
Bahkan, saking turunnya level ekonomi Pipo pada masa itu, ia sampai tidak mampu membeli sesuatu yang ia inginkan, termasuk makanan. Pipo mengatakan ia sempat tidak mampu membeli nasi goreng pinggir jalan karena tidak ada uang.
“Mau beli nasi goreng, seribu lima ratus saja. Di dompet itu cuma ada seribu saya. Mau makan nasi goreng pinggir jalan, seribu lima ratus saja nggak punya duit loh itu,” ucapnya.
Sampai akhirnya, ia mengevaluasi dirinya sendiri. Pipo merasa tidak bakat berjualan, sehingga ia lebih memilih untuk bisnis properti. Total properti yang dimiliki oleh Pipo saat ini adalah 52 properti dengan penghasilan yang sangat menguntungkan.
“Nah sekarang saya sudah ada total 52 properti, dari mulai 2008 bangkrut, hari ini saya sudah bisa ngumpulin 52 properti, income-nya juga okelah,” pungkasnya.