Bos Bulog Budi Waseso Marah dan Bongkar Mafia Penyaluran BPNT
Beberapa kejahatan yang dilakukan penyalur BPNT antara lain memberikan beras kepada penerima bantuan yang tidak sesuai harganya. Masyarakat terkadang tidak tahu beras yang diterima berupa beras medium dengan harga premium.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso membongkar kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan mengajak penerima bantuan tidak membeli beras perusahaan pelat merah itu. Pada kenyataannya, dia menyakini, kualitas beras Bulog mampu bersaing dengan beras produksi perusahaan lain.
"Ya bisa dong, karena beras kita kan beras bagus. Itu ada kan yang menyuarakan beras Bulog itu jelek, buktinya? Ini sebentar lagi nanti saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).
-
Bagaimana Bulog menyelesaikan masalah antrian truk di gudang Jakarta? “Beberapa kasus masalah keterlambatan juga sudah diatasi. Sehingga saat ini sudah tidak ada antrian kapal beras di Pelabuhan Tanjung Priok maupun antrian truk truk beras di gudang Jakarta,” tambah Bayu.
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
-
Apa itu bakso? Bakso, makanan berbentuk bola daging yang terkenal di Indonesia, memiliki sejarah yang cukup menarik.
"Saya ini mantan polisi jadi jangan dipakai main-main, saya akan buktikan kejahatan-kejahatan selama ini untuk program BPNT itu sangat luar biasa," sambungnya.
Beberapa kejahatan yang dilakukan penyalur BPNT antara lain memberikan beras kepada penerima bantuan yang tidak sesuai harganya. Masyarakat terkadang tidak tahu beras yang diterima berupa beras medium dengan harga premium.
"Saya tidak mau, saya tidak ada kepentingan apa-apa, kecuali untuk kepentingan program pemerintah, ini masyarakat saudara kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang kan nyatanya dikurangi, mereka tidak tahu beras yang diterima medium tapi dihargai premium, apa tidak kejahatan, penipuan?" katanya.
Ke depan, penyaluran BPNT hanya akan menggunakan beras produksi Bulog. Hal tersebut pun sudah mulai berjalan meski pada praktiknya di lapangan masih ada oknum-oknum yang tidak menyukai kondisi tersebut.
"Sudah perintah Pak Mensos beras Bulog, Pak Presiden juga sudah katakan berasal dari beras Bulog, jadi yang membangkang perintah Presiden ya itu yang harus diselesaikan. Sudah berjalan, tapi masih ada di lapangan ada yang tidak ikhlas," jelasnya.
Baca juga:
Stok Beras 2,5 Juta, Menteri Amran Tegaskan Cukup Penuhi Kebutuhan Hingga Akhir Tahun
Stok Beras Bulog Solo Capai 36.700 Ton, Cukup Untuk 2 Tahun
Bulog: Stok Beras Melimpah, Kita Tak Perlu Impor
Bulog Pastikan Daging Sapi Impor Asal Brasil Berstatus Halal
1 September 2019, Bulog Mulai Salurkan Beras Program BPNT
Bulog Pastikan Stok Beras Aman Meski Ada Kemarau Panjang