Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik
Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
- Pabrik Baterai Hyundai di Indonesia Belum Bisa Suplai ke Merek Lain, Ini Alasannya
- Bocoran Tiga Model Mobil Baru Hyundai yang Bakal Mengaspal di Indonesia Akhir 2024
- Apakah Hyundai akan membawa mobil listrik Inster ke Indonesia?
- Begini Kata Bos Hyundai tentang Kemungkinan Hyundai Inster dan Exter Masuk Indonesia
Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik
Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung menilai Indonesia saat ini tengah menapaki jejak untuk menjadi pemain papan atas di sektor industri kendaraan listrik, baik di tingkat Asia Tenggara maupun global.
Ungkapan itu diberikan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang New Industry City, Rabu (3/7).
Mengutip ramalan International Energy Agency di awal 2024, Chung memperkirakan lebih dari separuh penjualan mobil global akan beralih menjadi mobil listrik pada 2035 mendatang.
"Saat ini, Indonesia berada di pusat masa depan tersebut lebih dari sebelumnya," ujar Chung.
"Hyundai motor group menyakinkan bahwa aktivasi industri kendaraan listrik di Indonesia akan memberikan peluang ekonomi baru bagi seluruh Asia Tenggara," dia menambahkan.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti target Jokowi yang hendak memproduksi 600.000 unit kendaraan listrik buatan dalam negeri di 2030.
"Saya berpikir target ini sangat wajar. Negara ini adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Kendaraan yang diproduksi dan dijual di sini menjadi standar untuk seluruh wilayah di kawasan Asia Tenggara dengan 700 juta pelanggan potensial," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pemain kunci di sektor industri kendaraan listrik.
Lantaran menyimpan banyak harta karun sumber produksi baterai kendaraan listrik semisal nikel hingga bauksit.
"Dan sumber daya mineral di negara ini, seperti besi dan nikel, adalah komponen penting dari baterai yang akan menggerakkan jutaan kendaraan listrik di seluruh dunia," kata Chung.