Bos Kadin Dukung Program Vokasi untuk Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi Covid-19
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, perlu dibangun sistem pendidikan dan pelatihan yang di dalamnya telah mengadaptasi perkembangan teknologi dan transformasi ke depan.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda dan angkatan kerja, terutama dalam rangka membangkitkan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, perlu dibangun sistem pendidikan dan pelatihan yang di dalamnya telah mengadaptasi perkembangan teknologi dan transformasi ke depan.
-
Di mana Kahrudin Yunus menyelesaikan pendidikan tingginya? Tidak berhenti sampai situ, ia kemudian mendapat kesempatan untuk pendidikan diploma di Universitas Al-Azhar dalam rentang tahun 1938 sampai 1939, kemudian melanjutkan pendidikan politik di Universitas Mesir dan berhasil meraih gelar magister tahun 1947
-
Siapa yang menyarankan langkah-langkah untuk membantu masyarakat kelas menengah menghadapi tekanan ekonomi? Perusahaan konsultan audit dan pajak Grant Thornton Indonesia menyarankan langkah-langkah seperti diversifikasi pendapatan, pengelolaan utang yang bijak, dan peningkatan literasi keuangan agar tetap mampu bertahan bahkan tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa Pondok Pesantren Darul Huda Wonodadi mengembangkan ekonomi? Selain itu, pengembanfan ekonomi juga bertujuan juga menguatkan kemandirian pesantren dan membangun jiwa kewirausahaan santri agar bisa mandiri di masyarakat.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pendidikan menjadi fokus utama perjuangan RA Kartini? Dia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan perempuan dari peran tradisional yang terbatas.
"Melihat kebutuhan yang ada saat ini, Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan," katanya dalam peluncuran buku 'Panduan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi' secara virtual dikutip dari Antara Jakarta, Selasa (23/2).
Menurut dia, sistem pendidikan dan pelatihan vokasi harus dibangun dengan memperhatikan seluruh elemen yang ada.
Keterlibatan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di dalamnya pun menjadi hal penting. Oleh karena itu, sektor swasta perlu untuk mempersiapkan diri sehingga mampu menjadi mitra pemerintah dalam hal pengembangan SDM Indonesia.
Rosan menilai keterlibatan industri dalam pengembangan SDM akan mempercepat penyiapan SDM yang unggul dan juga mengurangi ketidaksesuaian yang selama ini terjadi.
Untuk mempersiapkan DUDI itulah, Kadin Indonesia yang didukung oleh IHK Trier (Kadin Trier-Jerman) menerbitkan buku panduan pendidikan dan pelatihan vokasi di dalam perusahaan berdasarkan pengalaman di Jerman dan negara lainnya yang telah sukses menjalankan vokasi.
Pola Diterapkan di Negara Tetangga
Pola yang diadopsi dalam buku panduan tersebut bahkan diterapkan di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura karena mampu menjamin daya saing global dan masa depan generasi muda.
Pada kegiatan peluncuran buku panduan yang diselenggarakan secara daring itu disampaikan bahwa konten di dalam buku ini menjelaskan persyaratan minimal untuk menjamin kesuksesan vokasi.
Persyaratan tersebut di antaranya kurikulum pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada transformasi industri, kemitraan antara sektor pendidikan dengan sektor swasta, pelatih di industri dan guru sekolah yang berkualitas, penjaminan mutu, dan standardisasi yang diakui secara nasional dan internasional.
"Hal ini menjadi penting untuk disadari bahwa kalau kita mau mendapat SDM yang andal harus dengan persiapan matang dan terencana," kata Rosan.
(mdk/idr)