Bos LinkAja: 4 Perusahaan BUMN Bakal Ikut Partisipasi Saham
Keempat BUMN tersebut seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
CEO LinkAja, Danu Wicaksana menyebut bahwa 4 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan ikut berpartisipasi dalam kepemilikan saham di dompet digital LinkAja. Keempat BUMN tersebut seperti PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT KAI (Persero), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
"Untuk pemegang saham ini secara policy memang Ibu Menteri mengatakan tidak ada secara historical yang bisa satukan 8 BUMN dengan kapasitas masing-masing menjadi 1 platform yaitu LinkAja," tuturnya di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Bagaimana BRImo membantu pengelolaan keuangan jangka panjang? Setiap kali tiba tanggal gajian, uang milik Muallifa secara otomatis dialihkan ke rekening khusus tabungan yang tidak bisa diambil dalam jangka waktu tertentu.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Siapa saja yang hadir dalam acara peluncuran roadmap Fintech P2P lending? Acara peluncuran roadmap fintech P2P lending dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif OJK Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman, Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Rana Manggala serta pimpinan dan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) di Jakarta, Jumat (10/11)
"Nah dari 100 persen kepemilikan saham, 10 persennya memang kita sisihkan untuk 5 BUMN selanjutnya. Mereka akan menyusul pada akhir kuartal-III tahun ini," tambah diam
Sebagai informasi, saat ini kepemilikan Finarya masih digenggam sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Selanjutnya, dalam rancangan awal, saham akan dibagikan kepada beberapa BUMN lain. Sementara porsi Telkomsel akan terdilusi hingga tinggal memiliki 25 persen saja.
Adapun sisanya akan dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing 20 persen. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Pertamina masing-masing 7 persen, dan PT Jiwasraya 1 persen.
Sementara dengan kelima BUMN tersebut, kepemilikan saham dari rancangan awal dipastikan akan berubah. Namun manajemen belum mau membeberkan terkait perubahan porsi kepemilikan saham itu.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Lebarkan Sayap ke Singapura, LinkAja Incar Pasar Remitansi Pekerja Indonesia
CEO LinkAja Bocorkan Bakal Gandeng Kompetitor dalam Waktu Dekat
LinkAja Incar Pasar Pembayaran di SPBU Hingga Transportasi Umum
Menteri Rini Resmikan Aplikasi Elektronik BUMN LinkAja
Menteri Rini Buka Peluang Tambah Kepemilikan Saham LinkAja
Suntik Modal Rp300 Miliar, BRI Kuasai 19 Persen Saham LinkAja