BKPM: Eksploitasi tambang sudah mulai berlebihan
Eksploitasi yang dilakukan beberapa perusahaan tambang tersebut mencapai 11 kali dari hasil tambang sehari-hari.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan telah terjadi eksploitasi tambang secara besar-besaran dibeberapa wilayah Indonesia. Eksploitasi tersebut terjadi disaat pemerintah membatasi ruang gerak sektor pertambangan dengan meminta dibangun smelter di Indonesia.
Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam BKPM Hanung Harimba Rachman mengatakan berdasarkan data yang ada di BKPM tercatat ada sejumlah pertambangan yang meningkatkan aktivitasnya atau mengeksploitasi pertambangan secara berlebihan.
"Dari data-data BKPM memang ada beberapa perusahaan tambang yang mengeksploitasi hasil pertambangannya. Ditingkatkan hasil pertambangannya supaya nanti tidak kena aturan dari pemerintah," ujar Hanung dalam acara ANZ economic outlook 2013 di Hotel Mulia, Jakarta Rabu (13/2).
Hanung menjelaskan eksploitasi yang dilakukan beberapa perusahaan tambang tersebut mencapai 11 kali dari hasil tambang sehari-hari, sehingga eksploitasi yang dilakukan sudah berlebihan. Bahkan, eksploitasi yang dilakukan berdampak buruk bagi cadangan hasil tambang di Indonesia.
"Mereka meningkatkan hingga 11 kali hasil pertambangannya selama 3 tahun terakhir ini. Eksploitasinya sangat tinggi. Kalau seperti ini terus cadangan tambang kita akan terus menipis. Mungkin hanya bisa sampai 10 tahun saja," katanya.
Hanung ogah tidak merinci perusahaan tambang mana saja yang sudah mengeksploitasi hasil tambangnya dan daerah mana saja yang dieksploitasi.