BPS catat indeks harga perdagangan besar September naik 0,15 persen
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir/agen pada September tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir/agen pada September tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir/agen di September 2017 sebesar 158,65 atau naik 0,15 persen dari posisi Agustus lalu yang sebesar 158,40.
"Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor industri, yakni sebesar 0,45 persen. Sektor pertanian turun 0,63 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas naik 0,25 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas naik 0,15 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian relatif stabil," kata Suhariyanto, di kantornya, Senin (2/10).
Dengan demikian, perubahan IHPB Nonmigas di sepanjang tahun kalender 2017 adalah sebesar negatif 0,09 persen dan perubahan IHPB year-on-year sebesar 0,51 persen. Suhariyanto menjelaskan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2017 antara lain kelapa sawit, minyak kelapa sawit (CPO), beras, bahan bangunan dari aluminium, besi dan baja impor, serta bijih, kerak, dan abu logam ekspor.
"Pada September 2017, sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB, yaitu sebesar 0,21 persen. Sektor pertanian menyumbang andil sebesar negatif 0,12 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,03 persen, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,03 persen. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan," jelasnya.
Sementara itu, untuk indeks harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen terhadap bulan sebelumnya. "Antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas besi beton, besi lainnya, kawat dan sejenisnya, paku, mur, baut, dan bahan bangunan alumunium," kata Suhariyanto.
Pada September 2017, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian mengalami kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 0,89 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik 0,70 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan 0,84 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi 0,39 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,52 persen.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Baca juga:
Selama Agustus 2017, 27,7 juta orang naik kereta api Jabodetabek
Pertemuan ke-9 kalinya, Mendag Enggar bahas perdagangan bebas RI-Australia
Agustus 2017, penumpang angkutan laut mencapai 1,6 juta orang
Usai libur lebaran, penumpang pesawat menurun 10,41 persen
Agustus 2017, jumlah wisatawan RI terbanyak berasal dari China
BPS: Nilai tukar petani naik di September 2017