BPS Ingatkan Pemerintah Inflasi Jelang Ramadan Selalu Naik
Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan potensi kenaikan inflasi menjelang momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2023. Hal ini merujuk pada data inflasi BPS dari tahun ke tahun yang mencatatkan kenaikan saat bulan Ramadan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan potensi kenaikan inflasi menjelang momentum Ramadan dan Lebaran tahun 2023. Hal ini merujuk pada data inflasi BPS dari tahun ke tahun yang mencatatkan kenaikan saat bulan Ramadan.
"Sebagaimana diketahui sebentar lagi kita akan mendekati bulan Ramadan. (Biasanya) tingkat inflasi (meningkat) karena kecenderungan di bulan Ramadan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/3).
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Kenapa bubur pedas banyak diburu saat Ramadan? Bubur Pedas memiliki cita rasa yang unik dan khas. Dalam setiap suapannya mengandung rempah-rempah yang kuat serta dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Mengapa bulan Ramadan penting? Sebab, amalan dan ibadah yang dilakukan di bulan suci akan dilipatgandakan.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
Dia membeberkan, pada 2019 bulan Ramadan jatuh pada bulan Mei. Saat itu, tingkat inflasi sebesar 0,68 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah dan daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antar kota, dan telur ayam ras.
Kemudian, Ramadan tahun 2020 jatuh di bulan April. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,08 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasar, bahan bakar rumah tangga, pepaya dan juga rokok kretek filter.
Pada tahun 2021, bulan Ramadan bertepatan dengan bulan April. Kala itu terjadi inflasi sebesar 0,13 persen yang utamanya didorong oleh kenaikan harga komoditas daging ayam ras, miyal goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, dan anggur.
Di tahun berikutnya, Ramadan tahun 2022 bertepatan dengan bulan April. Saat itu terjadi inflasi sebesar 0,95 persen. Tingkat inflasi tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, dan telur ayam ras.
Berdasarkan data-data tersebut, BPS menilai Pemerintah perlu mewaspadai harga-harga selama bulan Ramadan tahun ini. Sehingga perlu dikelola agar tidak berdampak langsung mengalami lonjakan inflasi. Adapun komoditas yang perlu diwaspadai tahun ini antara lain bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komoditas lainnya.
"Inflasi pada bulan Ramadhan perlu dikelola dengan mengendalikan harga harga komoditas yang kemudian akan dominan mendorong inflasi," katanya.
Baca juga:
Inflasi Februari 2023 Capai 5,547 Persen, Disumbang Beras Hingga Rokok
Kendalikan Inflasi, Ini yang Dilakukan Bank Indonesia Solo
Bupati Banyuwangi: Harga Beras Turun saat Musim Panen Raya
Pemerintah Bakal Tekan Inflasi Pangan Hingga 3 Persen Tahun Ini
Strategi Pemerintah Jaga Inflasi Tahun Ini
Pemerintah Siapkan Rp104,2 Triliun Jaga Ketahanan Pangan