BPS: Kondisi bisnis RI pada triwulan II-2018 membaik
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kondisi bisnis pada triwulan II 2018 mengalami perbaikan. Hal tersebut tercermin dari indeks tendensi bisnis (ITB) triwulan II sebesar 112,82 naik dari 106,28 pada ITB triwulan I 2018.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kondisi bisnis pada triwulan II 2018 mengalami perbaikan. Hal tersebut tercermin dari indeks tendensi bisnis (ITB) triwulan II sebesar 112,82 naik dari 106,28 pada ITB triwulan I-2018.
"Optimisme pelaku bisnis lebih tinggi dari triwulan sebelumnya," ujar Suhariyanto saat memberi keterangan pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/8).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
Dia menambahkan, kondisi bisnis dan optimisme pelaku usaha bisnis tertinggi terjadi pada kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas, dengan nilai ITB sebesar 126,77. "Sementara itu, peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada usaha real estate dengan nilai ITB sebesar 101,96," jelas Suhariyanto.
Kondisi dan optimisme pelaku bisnis membaik di triwulan II-2018 disebabkan oleh meningkatnya komponen pendapatan usaha dengan nilai indeks 122,98 dan penggunaan kapasitas produksi atau usaha dengan nilai indeks sebesar 114,60.
Suhariyanto memprediksi, kondisi bisnis pada kuartal III-2018 meningkat dengan optimisme pelaku bisnis yang lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II-2018. Hal ini tercermin dari angka perkiraan ITB sebesar 106,05.
Perbaikan kondisi yang diperkirakan terjadi selama triwulan III 2018 disebabkan oleh adanya peningkatan order dari dalam negeri dan harga jual produk dengan nilai indeks masing-masing sebesar 119,27 dan 104,64.
"Sementara itu, order barang input diperkirakan cenderung stagnan dan order dari luar negeri yang diperkirakan lebih rendah dari triwulan sebelumnya," jelasnya.
Baca juga:
KCIC akan bangun terowongan 5 km untuk kereta cepat Jakarta-Bandung di Bekasi
Kemenperin uji coba baterai motor listrik di kendaraan pegawai pos
Belanja pemerintah dan investasi perlu digenjot guna capai target pertumbuhan 2018
3 Bidang pekerjaan ini dibutuhkan di industri fintech
Sri Mulyani siapkan anggaran khusus bantu korban gempa Lombok