BPS: Neraca perdagangan Juli 2017 defisit USD 270 juta
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, defisit sektor migas yang cukup dalam itu menekan surplus sektor non-migas yang sebesar USD 330 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2017 mengalami defisit sebesar USD 270 juta yang dipicu oleh defisit sektor migas sebesar USD 600 juta,
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, defisit sektor migas yang cukup dalam itu menekan surplus sektor non-migas yang sebesar USD 330 juta.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Neraca perdagangan Juli 2017 defisit, tekanan migas cukup jauh. Sementara surplus non-migas tipis sebesar USD 332,9 juta," kata Suhariyanto, di Jakarta, Selasa (15/8).
Dilihat dari total ekspor, pada Juli 2017 tercatat sebesar USD 13,61 miliar, sementara impor sebesar USD 13,88 miliar.
Dari sisi volume perdagangan, neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 31,83 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplus neraca sektor non-migas sebesar 32,70 juta ton sementara sektor migas defisit 860 ribu ton.
Tercatat secara kumulatif pada periode Januari-Juli 2017 neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar USD 7,39 miliar. Ekspor tercatat sebanyak USD 93,59 miliar dan impor USD 86,20 miliar.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016, neraca perdagangan tercatat mengalami kenaikan di mana saat itu surplus sebesar USD 4,76 miliar.
"Untuk tahun ke tahun, surplus meningkat. Diharapkan akan meningkat sampai akhir tahun nanti. Selama ini surplus masih berasal dari sektor nonmigas," kata Suhariyanto.
Pada periode tersebut, negara penyumbang surplus neraca perdagangan adalah India yang mencapai USD 5,87 miliar, diikuti Amerika Serikat sebesar USD 5,37 miliar dan Belanda sebesar USD 1,84 miliar.
Sementara untuk negara penyumbang defisit neraca perdagangan adalah China yang mencapai USD 8,08 miliar, Thailand USD 2,22 miliar dan Australia sebesar USD 1,85 miliar.
Baca juga:
Impor Indonesia meroket 39 persen jadi USD 13,89 miliar di Juli 2017
Juli, BPS catat ekspor RI naik 16,83 persen jadi Rp 13,62 miliar
Ekspor mobil meningkat 20 persen
Produsen sepeda motor listrik China bangun pabrik Rp 50 M di Batam
Qatar tertarik impor ayam potong hingga mesih jahit dari Indonesia