BPS: Nilai impor cangkul tidak besar, apalagi harganya murah
"Memang ada impor (cangkul), tapi jumlahnya kecil. Kemarin itu impor hanya 86.000 saja, sedangkan kebutuhannya 10 juta."
Masyarakat Indonesia saat ini dihebohkan dengan adanya impor cangkul dari China yang dilakukan pemerintah melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) pada Agustus 2016 lalu. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen pemerintah dalam memberdayakan industri kecil menengah (IKM).
Deputi Distribusi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo menilai, impor cangkul ini selain untuk memenuhi kebutuhan, juga untuk sekadar melengkapi peralatan di toko penjual alat-alat perkakas.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa saja produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste? Produk pertanian Indonesia yang diekspor ke Timor Leste diantaranya gandum, kedelai, kacang hijau, tomat, jeruk, gula, susu, pakan, dan produk unggas.
"Saya lihat impor cangkul ini hanya untuk pelengkap saja. Minimun yang melakukan impor kan pemilik toko peralatan. Jadi dia ingin di tokonya banyak barang yang lebih beragam. Mereka ingin ada variasi dari penjual peralatan agar menarik minat pembeli," kata Sasmito di gedung BPS, Jakarta, Selasa (1/11).
Dia menambahkan, impor cangkul tersebut tidak terlalu besar. Bahkan, dia meyakini bahwa Indonesia masih memproduksi cangkul dalam jumlah yang banyak. Meski begitu, Sasmito belum bisa merinci besaran jumlah impor tersebut.
"Hitungannya kecil, kalau kita butuh jutaan cangkul bisa saja kita hanya impor puluhan ribu. Dari segi nilai juga tidak terlalu besar. Apalagi harganya murah. Mau cangkul atau arit (kita impor)," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan impor yang dilakukan pemerintah karena pada saat itu permintaan akan cangkul sangat tinggi. Peningkatan tersebut memaksa pemerintah untuk melakukan impor namun dalam jumlah yang kecil.
"Memang ada impor (cangkul), tapi jumlahnya kecil. Kemarin itu impor hanya 86.000 saja, sedangkan kebutuhannya 10 juta," ujarnya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (31/10).
Politisi Golkar ini menambahkan, jika saat ini produksi dalam negeri masih berlangsung. Dirinya bahkan mendorong peningkatan produksi cangkul dalam negeri. Hal ini dilakukan agar nantinya pemerintah tidak perlu melakukan impor cangkul lagi dalam memenuhi permintaan.
Baca juga:
Kemendag beri izin impor 1,5 juta cangkul dari China
Ini strategi pemerintah Jokowi ciptakan lapangan kerja di Indonesia
Petani di Sulsel sakit hati pemerintah impor cangkul dari China
Pemerintah tunjuk 3 BUMN penuhi kebutuhan 10 juta cangkul nasional
5 Pembelaan pemerintah saat RI sampai harus impor cangkul China