BPS: September, neraca perdagangan RI defisit USD 270,3 juta
Kali kelima dalam tahun ini.
Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit USD 270,3 juta pada September 2014. Ini merupakan defisit neraca perdagangan kelima dialami Indonesia tahun ini.
Pada Januari, neraca perdagangan defisit sebesar USD 0,45 miliar, April USD 1,97 miliar. Kemudian, Juni USD 0,30 miliar, dan Agustus USD 0,31 miliar.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
"Defisit ini terus menurun dan memang semoga bisa menghilang," ujar Kepala BPS Suryamin, saat jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).
secara volume, neraca perdagangan september surplus 32,9 juta ton. Defisit muncul lantaran nilai impor pada September sebesar USD 15,55 miliar. Lebih tinggi ketimbang ekspor hanya USD 15,28 miliar.
Suryamin mengungkapkan, nilai impor sebesar USD 15,55 miliar itu naik 0,23 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Jik dibandingkan Agustus, nilai impor naik 5,09 persen. "Migas naik 7,42 persen. Nonmigas naik 4,39 persen," jelasnya.
Total impor Januari-September USD 134,37 miliar atau turun 4,26 persen. Dan impor nonmigas USD 101,35 miliar, turun 5,03 persen.
"Share terbesar mesin dan peralatan mekanik US 19,56 miliar dan mesin dan peralatan listrik USD 13,04 miliar."
Aktivitas impor didominasi tiga negara Asia, menguasai 42,50 persen dari total nilai impor Indonesia. China menjadi terbesar dengan meraup USD 22,41 miliar, diikuti Jepang USD 12,99 miliar, dan Singapura USD 7,68 miliar.
Impor bahan baku sebanyak USD 102,80 miliar (76,50 persen). Kemudian, barang modal USD 22,11 miliar (16,45 persen), dan barang konsumsi USD 9,47 miliar (7,05 persen).
Kemudian, total ekspor Januari-September sebesar USD 132,7 miliar atau turun 0,93 persen. Ekspor nonmigas Januari-September USD 109,3 miliar turun 0,81 persen.
Ekspor terbesar adalah bahan bakar minyak USD 16,2 mineral, lemak dan minyak hewan USD 15,44 miliar.
Sektor industri menyumbang ekspor terbesar USD 887,85 miliar (66,20 persen). Diikuti migas USD 23,40 miliar (17,63 persen), tambang USD 17,23 miliar (12,99 persen), dan pertanian USD 4,22 miliar (3,18 persen).
"Tambang ada penurunan karena dampak smelter. Dari USD 22 miliar bulan sebelumnya," ucapnya.
China masih menjadi negara tujuan ekspor utama dengan nilai sebesar USD 12,58 miliar. Dibuntuti Amerika Serikat USD 11,87 miliar, dan Jepang USD 10,71 miliar.
"Tiga terbesar menguasai pangsa pasar 32,17 persen," tuturnya.
(mdk/yud)