BTN Gandeng 4 Startup Kembangkan Bisnis
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berkolaborasi dengan empat startup untuk mendukung bisnis perseroan, salah satunya mempercepat pelayanan kepada nasabah. Empat startup tersebut yakni KYCK!, ManPro, Gradana dan Buildeco.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berkolaborasi dengan empat startup untuk mendukung bisnis perseroan, salah satunya mempercepat pelayanan kepada nasabah. Empat startup tersebut yakni KYCK!, ManPro, Gradana dan Buildeco.
"Saat ini kami berkolaborasi dengan empat startup ini untuk mendukung bisnis di antaranya mempercepat pelayanan kepada nasabah. Kalau untuk akuisisi masih perlu kajian lebih lanjut," ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono di sela-sela acara Digital Start Up Connect 2018 di Jakarta, Jumat (7/12).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Kapan BRI memulai transformasi digitalnya? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk mendukung digitalisasi UMKM? Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang. Salah satu dukungan BRI terhadap digitalisasi UMKM adalah melalui pengembangan web pasar bernama Pasar.id.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
Maryono mengungkapkan, untuk kolaborasi dengan KYKC! akan mempermudah nasabah BTN mengisi data dalam pembukaan rekening tabungan. Dengan penggunaan teknologi optical character recognation (OCR) pembukaan rekening tabungan hanya memerlukan foto KTP.
Kemudian dengan Manpro, BTN bekerja sama dalam penggunaan aplikasi monitoring pembangunan proyek perumahan agar sesuai dengan rencana anggaran biayanya. Sementara dengan Gradana, BTN bekerja sama dalam KPR autoapproval untuk pasar properti. Di mana Gradana akan membantu debitur dalam pencicilan uang muka KPR.
"BTN dan Gradana bekerja sama dalam pembelian properti. BTN memberikan pencairan berdasarkan analisis kredit dan Gradana memberikan pencairan sejumlah uang muka kepada debitur," paparnya.
Sedangkan dengan Buildeco, lanjut Maryono, BTN akan bekerja sama dalam portal perdagangan elektronik untuk pembelian bahan bangunan bagi mitra perseroan untuk mendukung program sejuta rumah, program konstruksi dan program infrastruktur lainnya.
"Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat di Indonesia, perkembangan start up semakin pesat, terutama e-commerce dan financial technology karena itu perbankan harus memanfaatkan mereka sebagai peluang bisnis sekaligus mitra untuk meningkatkan layanan digital perbankan," katanya.
Menurut Maryono, BTN akan melakukan sejumlah strategi untuk memanfaatkan perkembangan ekosistem digital di Indonesia. Strategi pertama, Maryono menjelaskan, adalah bermitra dengan Plug n Play Indonesia dalam mencari perusahaan-perusahaan start up yang akan dijadikan sebagai strategic partner Bank BTN untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan Bank BTN dalam bertransformasi digital.
"Disrupsi ekonomi tidak dapat dihindari, selain mengoptimalkan perputaran dana dari para unicorn di ekosistem digital, perbankan pun harus fleksibel membuka peluang kerjasama dengan start up dan fintech untuk meningkatkan service excellence layanan perbankan; yang berdampak pada peningkatan customer trust dan peningkatan fee based income," jelas Maryono.
Strategi kedua adalah penguatan e-channel, BTN akan fokus meningkatkan kolaborasi dengan e-commerce dan fintech. Salah satunya dengan menjadi e-commerce acquirer mengingat transaksi e-commerce di Indonesia tumbuh sangat pesat.
Maryono menuturkan, tren ke depan, e-commerce diramalkan akan terus mendominasi perkembangan start up di Indonesia bersama dengan financial technology. Berdasarkan riset Google dan Temasek Holding, ekonomi digital e-commerce di Indonesia bisa menyentuh angka USD 53 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut lebih dari separuh angka ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan Google & Temasek akan menyentuh USD 100 miliar pada tahun 2025.
Sementara fintech terus membukukan nilai pinjaman yang terus meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), akumulasi jumlah pinjaman sejak tahun 2016 hingga bulan Juli 2018 tercatat sebesar Rp9,21 triliun atau meningkat 259,36 persen (year to date).
Menurut Maryono, kebutuhan dana dan kredit akan terus meningkat, karena itu Bank harus cepat beradaptasi dengan perkembangan technology digital bersaing dengan maraknya peminat fintech, Bank BTN berencana membuat aplikasi bergerak atau mobile apps untuk agen laku pandai dan digital on boarding untuk aplikasi kredit maupun pembukaan rekening.
"Start Up harus dirangkul perbankan, karena menguntungkan perbankan dan yang terpenting mempermudah masyarakat menikmati akses layanan perbankan yang mereka butuhkan," tandasnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BTN Rangkul 4 Start Up Percepat Layanan Nasabah
Bank Danamon Prediksi Pengetatan Likuiditas Perbankan Berlanjut di 2019
Penjelasan Lengkap Kementerian BUMN Soal Utang Tembus Rp 5.217 triliun
BCA dan Singapore Airlines Luncurkan Kartu Kredit Khusus, Ini Keuntungannya
Genjot Penyaluran Kredit, OJK Dorong Bank Garap Sektor Pariwisata