Bukan IPK Tinggi, ini Kunci Sukses ala Menteri Sri Mulyani Untuk Generasi Milenial
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri wisuda akbar Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) secara virtual. Dalam pidatonya, dia menekankan bahwa tingginya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seseorang tidak bisa menjamin kesuksesan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri wisuda akbar Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) secara virtual. Dalam pidatonya, dia menekankan bahwa tingginya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seseorang tidak bisa menjamin kesuksesan.
Menurutnya, untuk menggapai kesuksesan, seseorang harus memiliki soft skill. Sebab, soft skill sangat diperlukan di dunia kerja. "Karena yang akan membuat (seseorang) sukses bukan IPK. Jadi bukan IPK tertinggi yang penting, tapi soft skill paling penting untuk menghadapi dunia kerja," kata Menteri Sri Mulyani pada hari Rabu (14/10).
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara untuk mendapatkan kepercayaan di tempat kerja? "Salah satu cara tercepat untuk mendapatkan kepercayaan dan kredibilitas di tempat kerja adalah dengan bersikap responsif."
-
Apa kunci sukses dalam hidup? Kamu adalah kesuksesan sejati jika kamu dapat mempercayai diri sendiri, mencintai diri sendiri, dan menjadi diri sendiri.
-
Bagaimana cara memohon agar mendapatkan pekerjaan yang baik? Allaahumma irdhanii bimaa radhita lii, wa 'aafinii fiimaa abqaita hatta laa uhibbu ta'jiila maa akhkharta, walaa ta'khira maa 'ajjalta.Artinya: "Ya Allah, buatlah aku ridha dengan kondisi yang Engkau ridhai untukku, dan berikanlah saya kesehatan selama masih Engkau biarkan hidup.Hingga aku tidak terburu- buru mendapatkan sesuatu yang Engkau tunda, dan tidak ingin menunda sesuatu yang engkau segerakan."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Bagaimana cara mencintai pekerjaan? Lakukan apa yang kamu sukai. Ketika kamu mencintai pekerjaan, kamu menjadi pekerja terbaik di dunia.
Menteri Sri Mulyani mengatakan bahwa ada banyak sekali wisudawan yang lulus dengan IPK tinggi, namun tidak menjadi orang sukses. Menurutnya, hal itu dikarenakan tidak adanya soft skill. Dia mengatakan, setiap orang perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi, serta bertahan menjalankan komitmen. Sekalipun pada situasi tidak menyenangkan.
"Banyak orang yang IPK tinggi, tapi tidak sukses bekerja. Itu karena tidak punya soft skill terbaik," ujarnya.
"Pernah ada wisudawan STAN terbaik, tapi dia tidak sukses. Dia tergelincir karena dia stuck menjadi wisudawan terbaik saja, tidak mempertajam skill dan menimba ilmu," tambahnya.
Minta Luusan PKN STAN Selalu Mawas Diri
Oleh karena itu, dia meminta para wisudawan PKN STAN untuk selalu mawas diri, sekalipun menjadi lulusan terbaik. Dia meminta para wisudawan untuk selalu bersyukur. Sebab, hanya sembilan persen masyarakat Indonesia yang bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Pesan saya, jangan berpuas diri meskipun anda wisudawan terbaik. Jangan sombong, kalian harus bersyukur karena kalian elit 9 persen. Hanya 9 persen masyarakat Indonesia yang mampu meneruskan (pendidikan) ke perguruan tinggi," ujar Menteri Sri Mulyani.
Selain itu, dia juga berharap para wisudawan bisa menggunakan ilmu yang sudah dipelajari untuk mengubah dunia, khususnya mengubah Indonesia menjadi negara maju, adil, sejahtera, dan bermartabat. Menurutnya, para wisudawan harus sadar bahwa mereka kuliah dibiayai oleh negara.
"Karena kalian punya keberuntungan menuntut ilmu, kalian dituntut untuk membangun dan memperbaiki bangsa ini. Apalagi kalian menggunakan uang negara," ujarnya.
"Itu uang negara dari pajak, non pajak, bea cukai, non bea cukai, dan utang. Ibaratnya kalian penikmat uang negara," tambahnya.
Oleh karena itu, dia mengajak seluruh wisudawan untuk menjadi calon pemimpin yang bisa melindungi masyarakat Indonesia. Dia berharap, para wisudawan sadar jika Indonesia sangat membutuhkan pemikiran, dedikasi, dan skill dari anak bangsa agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Kita harus fokus bagaimana supaya masyarakat terlindungi dan produktif. Kalau kalian keliling dunia, bisa dilihat bahwa Indonesia masih butuh kita bangun," tuturnya.
Sebagai informasi, pada hari ini, PKN STAN mewisuda 3.231 mahasiswanya. 70 persen dari 3.231 wisudawan tersebut lulus dengan predikat 'Dengan Pujian'.
(mdk/bim)