Bukan pangan, ongkos transportasi penyumbang terbesar inflasi Juni
Bukan pangan, ongkos transportasi penyumbang terbesar inflasi Juni. Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,27 persen dengan andil inflasi 0,23 persen. Selain itu, penyesuaian tarif listrik 900 VA dan tarif air minum PAM turut menyumbang inflasi bulan lalu dengan andil 0,18 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan inflasi selama Juni 2017, sebesar 0,69 persen. Kenaikan inflasi tersebut secara garis besar dipengaruhi oleh tarif listrik 900 VA dan ongkos transportasi.
"Perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar masing-masing 0,75 persen dan memberi andil pada inflasi 0,18 persen. Dominan karena penyesuaian tarif listrik 900 VA dan tarif air minum PAM. Transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,27 persen dengan andil inflasi 0,23 persen. Komponen ini memiliki dominasi paling besar pada inflasi," BPS Suhariyanto di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Jumat (3/7).
Suhariyanto mengatakan berbeda dengan tahun sebelumnya, harga pangan tidak berpengaruh besar terhadap kenaikan inflasi masa Lebaran tahun ini. "Beda dengan pattern sebelumnya, karena biasanya harga pangan yang mempengaruhi," ujarnya.
Secara rinci, sumber inflasi 0,69 persen didukung oleh bahan pangan memiliki andil sebesar 0,14 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar 0,05 persen, bawang merah dan daging ayam ras masing-masing 0,03 persen.
"Bahan-bahan pangan yang bergejolak di Lebaran biasanya tidak terjadi pada Lebaran ini. Inflasi terjadi karena kenaikan harga sayur mayur, ikan segar 0,05 persen, bawang merah dan daging ayam ras masing masing 0,03 persen," jelasnya.
Sumber inflasi juga disumbang makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,39 persen dengan andil 0,07 persen. Kue kering, nasi dan lauk, rokok kretek filter masing masing 0,01 persen. Kemudian, sandang 0,78 persen, memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen.
"Lalu kenaikan emas perhiasan 0,02 persen dan baju muslim wanita. Kesehatan 0,34 persen dengan andil 0,02 persen pada inflasi. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,07 persen andil inflasi 0,00 persen," pungkasnya.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Di mana Iqbaal Ramadhan lahir? Iqbaal Ramadhan memiliki nama lengkap Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Ia lahir pada 28 Desember 1999 di Surabaya.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
-
Kenapa bubur pedas banyak diburu saat Ramadan? Bubur Pedas memiliki cita rasa yang unik dan khas. Dalam setiap suapannya mengandung rempah-rempah yang kuat serta dipercaya memiliki khasiat yang baik bagi tubuh.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
Baca juga:
Ada Ramadan, inflasi Juni tercatat capai 0,69 persen
BBM dan tarif listrik tak pengaruhi inflasi jelang Lebaran
Meski Ramadan dan Lebaran, Darmin harap inflasi Juni 0,39 persen
Pemerintah Jokowi punya aplikasi pantau harga pangan
Ada satgas pangan, BI prediksi inflasi Ramadan tak tinggi
Anggota DPR kritik pemerintah larang truk barang beroperasi Lebaran
Ini cara Sri Mulyani tahan laju inflasi & nilai tukar Rupiah di 2018