Ada Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Perusahaan yakin bahwa proses Pemilu akan memberikan dorongan positif pada sektor logistik.
Ada Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Ada Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Perusahaan transportasi, logistik dan pemasok material infrastruktur, PT MPX Logistics International (MPXL) telah mengungkapkan proyeksi untuk kinerja awal tahun 2024. Ini sehubungan dengan Pemilu 2024 yang akan datang.
Direktur Keuangan MPXL, James S Chandra, menjelaskan bahwa perusahaan telah merancang proyeksi kinerja yang konservatif namun realistis untuk kuartal I-2024, dengan keyakinan bahwa proses Pemilu akan memberikan dorongan positif pada sektor logistik.
"MPXL optimis terkait kelanjutan pembangunan proyek Infrastruktur Kedatangan Nusantara (IKN), mengingat adanya Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang mendukung. Dalam rangka mendukung pembangunan di IKN, MPXL berkomitmen untuk mengirimkan tambahan armada ke proyek tersebut, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaanm," kata dia dikutip Rabu (24/1).
MPXL mencatat pencapaian yang positif pada tahun 2023, dengan pendapatan mencapai Rp140 miliar, yang menandai pertumbuhan sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat sebesar 59 persen, mencapai Rp9,5 miliar.
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Untuk tahun 2024, perusahaan menetapkan target pertumbuhan sebesar 59 persen, dengan pendapatan yang diharapkan mencapai Rp222 Miliar dan laba bersih sebesar Rp18,2 Miliar.
Proyeksi ini didorong oleh peningkatan kontrak kerjasama dengan pelanggan, termasuk pelanggan yang sudah ada dan pelanggan baru.
Rencana ekspansi bisnis MPXL di tahun 2024 melibatkan beroperasinya anak perusahaan baru, PT MPX Indorental Gemilang, yang akan fokus pada penyewaan alat berat untuk proyek tambang material batu split di Sulawesi.
Rencananya, material ini akan dikirim untuk mendukung kebutuhan pembangunan di IKN.
Manajemen perusahaan telah menetapkan target top line dan bottom line, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kenaikan tarif, efisiensi biaya operasional, dan optimalisasi biaya tidak langsung.
Dalam menghadapi tahun mendatang, MPXL telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp95 miliar. Anggaran ini direncanakan untuk penambahan 50 hingga 75 unit armada baru, dengan rencana realisasi pada tahun 2024.
Alokasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Dengan fokus pada pertumbuhan strategis dan dukungan terhadap pembangunan nasional, MPXL menunjukkan komitmennya untuk tetap menjadi pemain kunci dalam industri logistik di Indonesia," tutup dia.