Bulog berencana naikkan harga beras untuk rakyat miskin
Tujuannya memangkas beban subsidi pemerintah.
Perum Bulog ditunjuk pemerintah menyalurkan beras untuk rakyat miskin (Raskin) sejak 15 tahun yang lalu. Selama ini, Bulog selalu menjual beras kepada rakyat miskin dengan harga di bawah harga pasar.
Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi yang besar untuk program raskin. Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mewacanakan menaikkan harga beras miskin sebesar 30 persen. Tujuannya, kata dia, memangkas beban subsidi pemerintah.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Mengapa Burayot disebut "Bergelantungan"? Kata "Burayot" diambil dari bahasa Sunda yang artinya "Bergelantungan".
-
Bagaimana BULOG menjamin pasokan beras untuk Natal dan Tahun Baru? Dengan stok beras yang dikuasai BULOG saat ini kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru dan juga untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
-
Apa itu Burayot? Di Garut, terdapat satu makanan tradisional khas Sunda yang cukup legendaris dan masih diburu banyak orang, yaitu burayot. Makanan ini dapat ditemukan di beberapa kecamatan, sepeti Leles, Kadungora, hingga Wanaraja. Kudapan khas ini terbuat dari tepung beras dengan perpaduan gula merah.
"Untuk menghindari itu (subsidi besar) maka naikkan harga. Ini siap-siap saja, siapa tahu ganti pemerintah ganti kebijakan," kata Sutarto dalam lokakarya nasional ISEI 'Evaluasi Program Nasional' di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (20/1).
Tahun ini, harga raskin masih dipatok sebesar Rp 1.600 per kg. Direncanakan, tahun depan dinaikkan menjadi Rp 2.800, kemudian menjadi Rp 3.000 per kg pada 2016, dan menjadi Rp 3.200 pada 2017-2018.
Dia menyadari kenaikan raskin bisa saja memberatkan masyarakat miskin. Jika warga tidak mampu membeli raskin dengan harga tersebut, Sutarto meminta Pemda untuk membantu.
"Kalau menurut berita di lapangan itu belum mampu. Bahkan ada yang kerja sama dengan pemda. Beberapa pemda menggratiskan, di Pekanbaru menggratiskan, Bandung juga menggratiskan tapi waktu pemerintahan walikota yang bermasalah. Mestinya ada peningkatan kesejahteraan. Idealnya gratis karena itu kluster satu," jelasnya.
Pada 2013, realisasi penyaluran raskin cukup besar. Dalam setahun, pemerintah menyalurkan 15 kali raskin. Kebijakan itu diambil sebagai kompensasi kebijakan kenaikan BBM dan menjelang hari raya keagamaan.
"Tahun lalu raskin tersalurkan sebesar 98 persen. Kita sampai 15 kali menyalurkan, itu akibat dari kenaikan harga BBM dan perayaan hari besar keagamaan," ucap Sutarto.
Dari data Bulog, saat ini terdapat 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang membeli beras miskin dengan harga Rp 1.600 per Kg. Jatah satu RTS 15 Kg setiap bulannya. Bulog berharap jumlah RTS pada 2018 turun menjadi hanya 4,99 juta dengan jatah dinaikkan menjadi 40-45 Kg per bulan.
"Bulog mengusulkan penambahan alokasi per RTS secara bertahap sehingga dapat memenuhi 75 persen hingga 80 persen dari kebutuhan beras RTS," katanya.
(mdk/noe)