BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023
Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
- Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024
- 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
- Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis
- PLN Raup Untung Rp22,07 Triliun di 2023, Setor Dividen Rp3,09 Triliun ke Negara
BUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan perolehan laba konsolidasi BUMN mencapai sepanjang tahun 2023 yaitu Rp292 triliun.
Namun angka ini masih sebatas hitungan sementara yang belum dilakukan audit.
Hasil penghitungan laba baru akan selesai pada Mei 2024.
"Untuk 2023 nanti hasil audit, kita secara cash-nya ini Rp292 triliun, artinya ada kenaikan kurang lebih cukup signifikan Rp38 triliun lebih, kalau kita apple to apple secara cash-nya,"
kata Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3).
Dia menuturkan pada laba konsolidasi BUMN pada 2022 lalu mencapai Rp309 triliun dalam catatan buku setelah ditambah dengan laba buku hasil restrukturisasi Garuda Indonesia Rp 55,7 triliun.
Sehingga secara tunai ,besaran laba konsolidasi BUMN di 2022 sebesar Rp254 triliun.
"Ini memang program restrukturisasinya kan tidak masuk ke angka tahunan ini, jadi sudah selesai," kata Erick.
Erick menyampaikan, kinerja positif pada sisi laba ini juga berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Bahkan dia sudah memastikan setorannya sudah diterima penuh oleh Kementerian Keuangan senilai Rp 81,2 triliun.
"Alhamdulillah kemarin saya cek dari Kementerian Keuangan sudah menerima total penuh daripada dividen yaitu di tahun 2023 Rp 81,2 triliun,"
ucap Erick.
Fokus Erick di tahun 2024 yaitu memperoleh dividen sebesar Rp85,5 triliun. Alasannya, ada proyeksi peningkatan kinerja yang semakin baik ke depannya.
"Kita kemarin coba cek-cek lagi untuk 2024 ini yang mana dividennya itu akan terjadi di 2025 kurang lebih proyeksi ini masih di Rp85,5 triliun, jadi ini ada peningkatan sejalan dengan kenaikan keuntungan secara cash yang sebelumnya saya sajikan," bebernya.
Lebih lanjut, Erick juga menghitung porsi antara dividen, pajak, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari BUMN ke kas negara. Secara sederhana, angka totalnya mencapai 20 persen dari keseluruhan pendapatan negara.